Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan farmasi Roche Holding AG mengklaim memiliki alat yang mampu mendeteksi virus corona dan telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Pangan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) untuk digunakan di tengah maraknya penyebaran virus mematikan itu.
Menurut keterangan pers yang dikeluarkan perusahaan itu, alat bernama Cobas SARS-CoV-2 itu punya kemampuan untuk mendeteksi virus corona jauh lebih cepat dari alat sebelumnya yang digunakan.
Perusahaan asal Swiss tersebut mengaku dengan adanya persetujuan dari FDA, maka pihaknya punya otoritas untuk menggunakan alat tersebut di tengah keadaan darurat Covid-19 atau Sars-Cov-2 saat ini.
Pengembangan uji coba Roche juga akan mendukung kebutuhan yang mendesak bagi pasien yang tertular virus corona, agar tidak tersebar lebih lanjut pada tahap awal infeksi, menurut dokumen itu seperti dikutip, Rabu (18/3/2020).
Kepala unit diagnostik Roche Thomas Schinecker mengatakan ada dua jenis alat yang dimiliki oleh Roche untuk mendeteksi virus corona pada tubuh manusia, yakni Cobas 6800 dan Cobas 8800.
4 Jam
Roche membeberkan Cobas 6800/8800 mampu menganalisis asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada strain virus corona, termasuk SARS dan yang muncul di Wuhan, China.
Versi 8800 mampu menguji 4.128 pasien sehari dan 6800 dapat menguji sebanyak 1.440 pasien. Instrumen Cobas 6800/8800 disebutkan memberikan hasil tes dalam waktu empat jam.
Khusus sistem pada Cobas 8800 dapat menguji pasien sekitar 10 kali lebih cepat daripada alat farmasi milik Roche yang lain, seperti MagNA Pure 24 dan LightCycler 480.
Roche juga menyebut bahwa rumah sakit dan laboratorium rujukan dapat menjalankan tes pada sistem Cobas® 6800 dan Cobas® 8800 Roche secara otomatis, yang tersedia secara luas di AS dan di seluruh dunia.
Roche menyampaikan alat yang dimilikinya hanya tersedia di negara yang menerima tanda CE untuk perangkat medis.
Selain AS, negara penerima CE adalah Eropa, Australia, Brasil, Kanada, Jepang, Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan. Hanya saja Roche enggan membeberkan harga dari alat terbarunya tersebut.
"Kami memberikan kualitas, kemampuan pengujian volume tinggi yang memungkinkan kami merespons secara efektif apa yang dicirikan oleh WHO sebagai pandemi dan perlu secepatnya mendeteksi apakah seorang pasien terinfeksi dengan SARS-CoV-2,” kata Schinecker.
Virus corona adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV).
Sedangkan virus corona novel (SARS-CoV-2) adalah jenis baru yang sebelumnya belum diidentifikasi pada manusia.
Roche adalah perusahaan biotek terbesar di dunia, dengan obat-obatan yang benar-benar berbeda dalam onkologi, imunologi, penyakit menular, oftalmologi dan penyakit pada sistem saraf pusat.