Bisnis.com, JAKARTA - Sektor pariwisata menjadi sektor yang paling besar terdampak akibat virus corona (Covid-19). Sebagian orang yang berencana melancong melakukan pembatalan tiket hingga mengundur waktu keberangkatan.
Bahkan di beberapa negara, seperti Italia dan Spanyol hingga beberapa kota di Amerika Serikat sudah menerapkan lockdown atau penutupan akses keluar-masuk warganya untuk meminimalisir penularan virus.
Setidaknya ada 176 negara (per 19 Maret 2020) dengan ribuan kasus dan kematian di dalamnya terjadi akibat virus novel coronavirus atau covid-19. Di Indonesia, terhitung hari ini (19 Maret 2020) pemerintah mengonfirmasi jumlah pasien positif corona ada sebanyak 309 orang.
Presiden Joko Widodo telah memberikan imbauan agar seluruh masyarakat bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Hal tersebut bertujuan untuk memutus penyebaran virus corona (Covid-19) saat melakukan interaksi sosial.
Tindakan yang juga disebut dengan social distancing ini sangat dianjurkan untuk menghambat penyebaran pandemi virus Corona (Covid-19), yang sudah terbukti berhasil di negara-negara seperti China, Filipina, Singapura, dan Thailand. Menanggapi hal tersebut, sebagian besar perusahaan turut menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) untuk para karyawannya.
Berkaitan dengan imbauan pemerintah di atas, bagi pelanggan Pegipegi yang ingin mengajukan pembatalan (refund) dapat dilakukan melalui aplikasi Pegipegi menggunakan Fitur Online Refund.
Busyra Oryza Corporate Communications Manager, Pegipegi mengungkapkan bahwa traveling bisa menghentikan pelancong dari setiap kesibukan. Untuk saat ini, lebih baik masing-masing tetap berada di rumah lebih baik untuk semua orang.
"Kami tahu dan mengerti bahwa saat ini keselamatan dan kesehatan adalah prioritas semua orang. Untuk itu lewat kampanye #NantiKitaPegipegiLagi, kami ingin mengingatkan masyarakat agar terus menjaga kewaspadaan dengan ‘social distancing’. Di samping itu," tulisnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/3/2020).
Dia mengklaim bahwa perseroan berkomitmen untuk memprioritaskan pelanggan yang ingin mengubah rencana perjalanan. Namun, pihaknya mohon maaf apabila ada keterlambatan dalam menjawab pertanyaan pelanggan karena saat ini volume pertanyaan yang menghubungi Customer Service sangat tinggi.