Bisnis.com, JAKARTA — Orang dengan kepribadian introvert lebih unggul dibandingkan dengan orang berkepribadian ekstrovert pada masa pembatasan kegiatan sosial.
Dilansir dari Psychologytoday.com, orang dengan kepribadian ekstrovert secara alami cenderung terlibat dalam jenis interaksi pribadi yang membangun hubungan dengan orang lain.
Dalam keadaan normal, kondisi ini memberikan mereka keunggulan berbeda dalam keberhasilan di sekolah atau tempat kerja.
“Tetapi dalam masa krisis, seperti pandemi coronavirus saat ini, di mana kebanyakan orang diminta untuk tinggal di rumah, para introvert mungkin lebih unggul,” demikian tertulis dalam Psychologytoday.com.
Pada masa periode isolasi sosial, para ekstrovert kurang memiliki keunggulan sosial. Mereka lebih rentan terhadap efek buruk kesendirian pada kesehatan mental dan fisik, seperti stres, kesepian, depresi, penurunan sistem kekebalan tubuh, penyakit jantung, stroke, dan kematian dini.
Kemungkinan tersebut dapat terjadi mengingat orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung merasa berenergi dengan bersosialisasi, tetapi cenderung merasa rendah selama periode kesendirian yang lama lantaran mereka tidak mentolerir isolasi sosial.
Berbeda dengan ekstrovert, individu dengan kepribadian introvert memiliki ketahanan lebih tinggi selama masa periode isolasi pandemi Covid-19 ini. Isolasi sosial ini menunjukkan fakta bahwa introvert memiliki preferensi kuat untuk menghabiskan waktu yang lama sendirian di ruang terpencil.
Tidak hanya itu, orang dengan kepribadian introvert juga dapat menyelesaikan beberapa hal seperti membaca, menulis, memecahkan teka-teki silang, bermain video game, berkebun, melakukan pekerjaan di pekarangan, atau memasak.
Jadi, orang dengan kepribadian introvert dapat melakukan pekerjaan terbaiknya ketika dipaksa oleh pemerintah berada di rumah.