Bisnis.com, JAKARTA - Bayi berusia enam minggu di Connecticut meninggal setelah terinfeksi positif untuk virus corona (Covid-19). Bayi ini dipercaya menjadi yang orang dengan umur paling muda yang meninggal akibat virus corona.
Gubernur Connecticut Ned Lamont membenarkan bahwa kematian bayi adalah kematian anak pertama di negara bagian Amerika Serikat. Lamont juga mengatakan bahwa bayi itu adalah salah satu yang termuda di dunia yang meninggal dari komplikasi Covid-19.
“Dengan kesedihan yang memilukan, hari ini kami mengkonfirmasi kematian bayi pertama di Connecticut terkait dengan #COVID19. Seorang bayi berusia 6 minggu dari daerah Hartford tidak responsif dan akhirnya dibawa ke rumah sakit akhir pekan lalu dan tidak dapat diselamatkan," ujar akun Twitternya @GovNedLamont, Rabu (1/4/2020).
"Hasil uji baru dikonfirmasi tadi malam bahwa bayi yang baru lahir itu positif Covid-19, ini benar-benar memilukan. Kami percaya ini adalah salah satu nyawa termuda yang hilang di mana saja karena komplikasi terkait dengan Covid-19."
Lamont menambahkan bahwa kematian bayi ini semakin mempertegas pentingnya tinggal di rumah dan mengikuti aturan menjaga jarak antar orang ke orang lain.
Dilansir dari www.people.com, Connecticut adalah salah satu dari beberapa negara bagian di A.S. yang diberlakukan pembatasan perintah tinggal di rumah, mengharuskan banyak bisnis untuk ditutup hingga 30 April dan sekolah-sekolah ditutup hingga 20 April.
Pada hari Rabu, Connecticut memiliki setidaknya 3.128 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 85 kematian, menurut data dari The New York Times. Di seluruh negeri, setidaknya ada 206.233 kasus yang dikonfirmasi dari virus pernapasan menular, dengan 4.576 kematian terkait dengan penyakit ini.