Ilustrasi Virus Corona (Covid-19)
Health

ITB, UGM dan UI Kembangkan Alat Ventilator Buatan Lokal

Newswire
Senin, 6 April 2020 - 16:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan saat ini sejumlah perguruan tinggi tengah melakukan riset untuk bisa memproduksi ventilator di dalam negeri. Kebutuhan ventilator belakangan melonjak seiring dengan merebaknya virus Corona (Covid-19).

Salah satu perguruan tinggi yang tengah memacu riset untuk membuat cetak biru produksi ventilator lokal adalah Universitas Gadjah Mada atau UGM. "Kini ada upaya on going yang libatkan YPTI (PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri) juga bersama dengan UGM dan nanti pada gilirannya akan kami kawinkan dengan Toyota Motor," ujar Agus dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Senin (6/4/2020).

Agus mengatakan YPTI dan UGM sudah melakukan reverse engineering untuk bisa merekayasa serta merumuskan cetak biru ventilator seperti apa. Pasalnya, saat ini pelaku industri belum memproduksi alat tersebut, salah satunya lantaran belum ada cetak birunya.  "Nanti proses ini bisa kita lihat kesuksesannya."

Selain UGM, Institut Teknologi Bandung juga kini tengah mengembangkan ventilator buatan lokal. Berbeda dengan UGM, ITB tidak melakukan reverse engineering, melainkan merekayasa langsung. Proses rekayasa itu kini sudah didampingi Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan.

Agus mengatakan saat ini pengembangan ventilator lokal itu sedang memasuki tahap penyempurnaan sistem. Harapannya, ventilator sederhana ini bisa dimanfaatkan untuk membantu penanganan awal bagi pasien yang belum dirawat di rumah sakit. Perguruan tinggi lainnya yang melakukan pengembangan ventilator adalah dari Universitas Indonesia.

"Harapannya dalam waktu dekat sudah bisa direalisasikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan ventilator, khususnya untuk kasus awal, kasus ringan," kata Agus. Pasalnya, permintaan atau kebutuhan ventilator terus melonjak sehingga harga semakin tinggi. Belum lagi, kata Agus, kerap ada aksi hijack dalam pembelian ventilator tersebut di kancah internasional.

Sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyatakan, dalam upaya mendorong para anggotanya untuk memproduksi ventilator, pihaknya meminta kepada pemerintah dapat menyediakan rekanan kompeten.

“Kami membutuhkan pendamping khususnya industri yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam pembuatan ventilator,” ujarnya.

Pendamping atau industri yang berpengalaman itu yang akan membantu mulai dari menjabarkan blue print terkait teknis pembuatan ventilator, alih teknologi, sampai memodifikasi fasilitas perakitan mobil yang ada saat ini agar dapat digunakan memproduksi ventilator dan menentukan standar bahan baku kepada supplier.

“Kemudian, partner yang sudah berpengalaman itu menentukan standar bahan baku kepada pemasok, kami hanya membantu menjahitkan,” ujar Nangoi.

Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro