Virus SARS-CoV-2 menyerang sel sehat manusia (kotak hitam) sehingga menimbulkan penyakit Covid-19./Dailymail
Health

Detik-Detik Virus Corona Menyerang Sel Sehat

JIBI
Selasa, 14 April 2020 - 08:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tim ahli dari Oswaldo Cruz Foundation di Brasil merilis gambar-gambar virus corona SARS-CoV-2 saat menyerang sel sehat.

Gambar diambil menggunakan mikroskop elektron yang kuat, sambil tim peneliti mempelajari cara replikasi dan penyebaran virus penyebab pneumonia akut tersebut.

Virus yang dijadikan objek gambar adalah yang diisolasi dari sampel swab yang dikumpulkan dari hidung dan tenggorokan pasien yang terinfeksi.

"Sel-sel yang terinfeksi kemudian dibawa ke laboratorium dan diperiksa di bawah mikroskop elektron untuk menangkap momen infeksi," bunyi pernyataan tertulis tim ahli itu, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Kamis (9/4/2020).

Mikroskop yang digunakan memungkinkan untuk memperbesar objek hingga dua juta kali ukuran normal. Itu memungkinkan tim peneliti untuk masuk jauh ke dalam sel dan melihat gerak gerik virus SARS-CoV-2.

Dalam satu rangkaian gambar tersebut, terlihat banyak partikel virus mematikan mulai mencoba memasuki sel. Gambar lainnya memperlihatkan beberapa partikel virus yang mencoba menginfeksi sel sitoplasma sel, tempat menyimpan materi genetik.

Dalam gambar lain, partikel virus telah menginfeksi sel, titik di mana pada manusia mereka dikatakan telah menangkap virus. Gambar itu berbentuk bintik-bintik gelap yang dianggap menunjukkan virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19.

Lembaga penelitian Brasil, Fiocruz, mengatakan sel-sel yang digunakan dalam penelitian itu berasal dari monyet hijau Afrika, bukan dari manusia.

Kultur sel dari monyet hijau Afrika, suatu spesies primata yang ditemukan di Sudan dan Etiopia, sering digunakan dalam tes laboratorium.

Lembaga-lembaga penelitian di seluruh dunia sedang mempelajari virus itu dengan sangat terperinci untuk mencari tahu cara menghentikannya.

Detik-Detik Virus Corona Menyerang Sel Sehat

Saat ini tidak ada obat atau vaksin untuk virus yang diperkirakan telah melompat dari kelelawar (zoonosis) itu.

Karena ini adalah virus yang sepenuhnya baru, para peneliti membutuhkan sebanyak mungkin informasi tentang patogen untuk menghasilkan vaksin. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro