Bisnis.com, JAKARTA - Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) dikabarkan menipis selama masa pandemi virus corona. Hal ini disebabkan kurangnya pendonor yang khawatir akan menularkan atau tertular jika melakukan aktivitas donor darah.
Padahal di tengah pandemi ini, masih banyak orang-orang yang membutuhkan donor darah seperti pasien korban kecelakaan, pasien bedah, pasien kandungan atau ibu melahirkan, hingga pasien demam berdarah dengue (DBD).
Menyitir dari situs Alodokter, hingga saat ini belum ada bukti penularan virus corona melalui transfusi darah. Lagi pula darah yang didonorkan pun tidak akan langsung diberikan kepada penerima donor. Darah tersebut akan melalui beberapa proses pemeriksaan, penyaringan, dan pemisahan komponen sehingga aman untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan.
Kendati demikian, penderita COVID-19 dan orang yang dicurigai terinfeksi virus corona atau mengalami gejalanya, tidak boleh melakukan donor darah karena virus ini bisa ditemukan di dalam darah walaupun hanya dalam jumlah kecil. Namun, bagi orang yang sehat dan tidak berisiko tinggi terinfeksi masih bisa melakukannya.
Tak perlu khawatir, anda tetap aman melakukan donor darah jika melakukan cara-cara berikut.
Sebelum melakukan donor, setidaknya Anda harus menjalani pengecekan suhu tubuh terlebih dahulu hingga pengecekan kadar hemoglobin, dan tekanan darah.
Jika suhu tubuh calon donor kurang dari 37,5 derajat Celsius, proses donor darah bisa dilanjutkan. Namun jika suhu lebih dari itu, calon donor akan ditolak.
Begitu juga bila saat pemeriksaan dengan dokter ditemukan faktor risiko tertular COVID-19 atau gejala yang mengarah ke penyakit pernapasan. Faktor risiko termasuk ada riwayat kontak dalam 14 harinterakhir dengan pasien terinfeksi corona.
Sementara itu, secara umum mereka yang boleh mendonorkan darah yakni usia 17-65 tahun dan memiliki berat badan minimal 45 kilogram.
Tekanan darah dalam batas tekanan sistolik 100–170 mmHg dan diastolik 70–100 mmHg, memiliki kadar Hb normal, yaitu 12,5–17,0 gram, serta tidak mendonorkan darahnya dalam 12 minggu terakhir.
Untuk mencegah penularan virus antara pendonor dan petugas donor darah, disarankan menggunakan masker minimal yang terbuat dari kain. Petugas donor darah juga harus mengenakan APD yang lengkap dan tidak boleh bertugas bila merasa tidak enak badan.