Bisnis.com, JAKARTA – Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi momen langka. Masa pandemi virus corona (Covid-19) bisa menjadi momen untuk memperkuat hubungan kasih dengan orangtua.
Selviana, dari Fakultas Psikologi, Universitas Persada Indonesia YAI menyampaikan dalam kajian ilmiah berjudul 'Sayangi Orangtua Kita: Mencegah Covid-19 bagi Lansia’ menjelaskan upaya social distancing alias pembatasan sosial, belajar dari rumah, kebijakan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) wajib dipatuhi masyarakat.
Bila masyarakat mematuhi PSBB, maka mata rantai pandemi virus Corona bisa diputus secepat mungkin. Selain itu sosialisasi membersihkan tangan juga efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Selviana menyebut, secara psikologis masa lansia kerap membawa perubahan yang berpotensi memunculkan tekanan hidup akibat stigma. Maklum saja, status menjadi tua dianggap sebagai usia yang penuh kelemahan, ketidakberdayaan, dan rentan terhadap penyakit.
“Alhasil lansia seringkali mengalami permasalahan emosional dan mental yang lebih serius. Oleh karena itu, bahaya psikologis pada lansia dianggap memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan tahap perkembangan sebelumnya, khususnya disaat merebaknya wabah Covid-19 ini,” ungkap Selviana dikutip dalam laporannya, Rabu (22/4/2020).
Dalam Jurnal Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara, Selviana menyatakan kondisi fisik lansia yang cenderung menurun membutuhkan perhatian khusus dari anak dan cucu. Oleh sebab itu, meski dalam pencegahan Covid-19 semua orang harus menjaga diri melalui social distancing, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh, namun ada hal tertentu yang dapat dilakukan secara khusus untuk membantu lansia agar terhindar dari Covid-19.
Baca Juga Ini Cara Mengatasi Kemarahan Orangtua |
---|
Pertama, pentingnya dukungan keluarga yakni anak, cucu, dan anggota keluarga lain. Kehadiran fisik anggota keluarga membuat lansia merasa mendapatkan dukungan untuk diperhatikan, sehingga dapat melanjutkan proses hidupnya. Selain itu, keberadaan anak dapat menjadi salah satu perwujudan atas rasa bakti anak kepada orang tuanya, sehingga dapat menjadi kebanggaan lansia pada anak-anaknya.
“Maka ketika anak dan keluarganya menjadi beban bagi lansia, maka akan membuat lansia menjadi lebih rentan terhadap penyakit, khususnya disaat maraknya wabah Covid-19,” ungkapnya.
Kedua, pentingnya mengikuti self assessment Covid-19 dan bantu lansia untuk mengikuti melalui aplikasi kesehatan seperti Halodoc dan Alodokter.
Ketiga, tak hanya menyediakan sabun cuci tangan atau hand sanitizer, keluar juga perlu menyediakan alat tes kesehatan di rumah seperti termometer yang dapat mendeteksi suhu tubuh lansia bila mengalami demam. Tujuannya, agar dapat segera diobati atau alat tes kesehatan lain yang dapat mendeteksi lansia bila memiliki penyakit bawaan lain seperti diabetes, kolesterol atau darah tinggi.
Keempat, pentingnya segenap anggota keluar menciptakan lingkungan tempat tinggal ramah lansia yang aman, bersih dan sehat untuk pernafasan yang baik.
Kelima, pentingnya anggota keluarga menjaga pola makan dan istirahat para lansia agar daya tahan tubuh meningkat.
Keenam, pada saat social distancing bisa dimanfaatkan untuk meluangkan lebih banyak waktu bagi keluarga, khususnya untuk orang tua atau kakek-nenek. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan adalah d berbagi cerita, memberi perhatian, makan bersama, menonton dan berdoa bersama.
“Ini adalah salah satu bentuk kasih sayang yang dapat membantu para lansia untuk lebih sehat dan memiliki semangat hidup,” ujar Selviana.