Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Desain Interior Indonesia (HDII) menyatakan ada 5 kategori proyek yang bisa dikelola oleh desainer interior, apa sajakah itu?
Berdasarkan kategori, sifat, dan penggunaannya suatu pekerjaan, desain interior dibagi menjadi beberapa jenis dan kelompok. Pertama, kategori institusional atau pemerintahan.
Proyek pemerintahan umumnya bersifat permanen karena status serta fungsinya yang memiliki nilai formal, representative, monumental. Pekerjaannya dalam skala besar dalam ukuran, bersifat khusus dari segi pemakaian, merupakan fasilitas pemerintah pusat atau pemerintah daerah, dan menjadi fasilitas pelayanan umum bagi masyarakat setempat. Lokasi umum di pusat kota, daerah utama suatu wilayah kota, yang mudah dicapai sarana transportasi umum.
Proyek kedua, dengan kategori komersial dan retail. Fasilitas yang dihasilkan dari pekerjaan desain ini bukan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, melainkan diperuntukkan bagi kelompok, publik, atau umum. Desain ini biasanya untuk menemukan berbagai jenis kebutuhan melalui jasa niaga.
Dasar pemikiran dan tujuan utama bagi pemilik atau pemberi tugas adalah untuk menghasilkan nilai tambah atau keuntungan, baik dalam bentuk uang atau finansial maupun bentuk lainnya.
Akibat dari multifungsi, dan jumlah pemakai yang banyak perlu dipikirkan sistem penunjang yaitu sistem keamanan dan keselamatan gedung terutama dari bahaya, kebakatan untuk itu, diperlukan sistem sirkulasi yang jelas dan sistem evaluasi yang aman. Sistem penunjang itu juga penting demi kenyamanan publik pengguna maupun pengelola yang tengah memanfaatkan fasilitas komersial-retail ini.
Ketiga, kategori hospitality. Jenis pekerjaan yang dikategorikan hospitality merupakan pengolahan ruang yang digunakan untuk aktivitas yang bersifat menonjolkan unsur kemanusiaan yang khusus dan kompleks, sehingga akan sangat berkaitan dengan pelayanan guna memenuhi kebutuhan psikologis pemakainya.
Ada beberapa karakter khusus hospitality. Pertama, tidak sama dengan lain, memiliki ciri khas atau tampilan pribadi yang sangat khusus. Kedua, diadakan bagi masyarakat tertentu dengan penekanan pada pelayanan dan keramahtamahan termasuk personal touch yang menonjol. Ketiga, pengolahan desain menuntut kreativitas tinggi untuk menciptakan suasana nyaman dan menyenangkan, termasuk kadar privacy yang sangat tinggi. Keempat, aspek higienis dan keamanan sangat penting karena pemakai dari lapisan masyarakat dengan latar belakang yang beragam dan usia yang bervariasi. Kelima, sistem komunikasi dan marka gedung perlu dipertimbangkan karena menyangkut aspek keamanan dan keselamatan
Keempat, kategori pelayanan kesehatan. Fasilitas ruang untuk pelayanan kesehatan fisik dan psikologis pemakai karena itu desain perlu memiliki sejumlah persyaratan. Biasanya untuk skala ukuran proyek umumnya menengah dan besar.
Selain itu, desain untuk pelayanan kesehatan selalu memperhatikan aspek higienis sangat penting, khususnya untuk fasilitas perawatan dan pengobatan menjadi prioritas utama. Desain ini juga memperhatikan usia yang bervariasi, kondisi fisik tubuh yang beragam, serta perlu adanya berbagai alat-alat medis dari yang mekanik sampai elektronik.
Tak hanya itu, pengolahan desain pelayanan kesehatan juga menuntut kreativitas yang menciptakan dan menawarkan suasana ramah, nyaman, menyenangkan, dan informatif. Marka gedung dan color coding perlu diperhatikan karena menyangkut aspek keselamatan dan keamanan. Fasilitas pendukung bagi penyandang cacat dan yang tidak bersifat diskriminatif.
Kelima, kategori fasilitas hunian atau residensial. Desain fasilitas hunian sangat fokus pada desain yang sangat mendetail khusus, serta mampu menampilkan citra pribadi calon penghuninya.
Untuk proyek semacam ini, dibutuhkan koordinasi terpadu dari penanganan desain, anggaran biaya, spesifikasi material, pemesanan, dan pemasangan furnishing, khususnya untuk ruang utama, kamar tidur, dapur, kamar mandi, home theatre, dan lain yang berkarakter pribadi.
