Ilustrasi Diabetes Melitus/Istimewa
Health

Awas, Virus Corona Bisa Sebabkan Diabetes Baru Bagi Pasien Covid-19

Syaiful Millah
Senin, 15 Juni 2020 - 12:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Para ahli memperingatkan ada sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa virus corona (Covid-19) dapat memicu timbulnya diabetes pada orang sehat, dan menyebabkan komplikasi parah dari diabetes yang sudah ada sebelumnya.

Sebuah surat yang diterbitkan di New England Journal of Medicine dan ditandatangani oleh kelompok internasional dari 17 ahli diabetes terkemuka, mengumumkan pembentukan Global Registry untuk kasus-kasus baru diabetes pada pasien Covid-19.

Registry ini bertujuan untuk memahami karakteristik manifestasi diabetes pada pasien dengan Covid-19 dan untuk membuat strategi terbaik pengobatan atau pemantauan pasien terkait, selama dan setelah pandemi.

Pengamatan klinis sejauh ini menunjukkan hubungan dua arah antara Covid-19 dan diabetes. Di satu sisi, diabetes dikaitkan dengan peningkatan risiko keparahan dan kematian terkait virus corona baru tersebut. Sekitar 20 hingga 30 persen pasien yang meninggal dengan Covid-19 dilaporkan menderita diabetes.

Sementara di sisi lain, diabetes baru dan komplikasi metabolisme tipikal dari diabetes yang sudah ada, termasuk yang mengancam kesehatan seseorang, telah diamati juga terdapat pada sejumlah pasien Covid-19.

Dilansir dari Science Daily, Senin (15/6/2020) masih belum diketahui dengan jelas bagaimana virus SARS-CoV-2 berdampak pada penyakit diabetes dan sebaliknya. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa ACE-2 tidak hanya terletak di paru-paru tetapi juga organ dan jaringan lain.

Para peneliti berhipotesis bahwa dengan memasuki jaringan seperti pankreas, usus kecil, jaringan lemak, hati, dan ginjal, virus corona dapat menyebabkan disfungsi metabolisme glukosa multipel dan kompleks. Adapun, sudah lama diketahui bahwa infeksi virus dapat memicu diabetes tipe 1.

Francesco Rubino, profesor bedah metabolik di King’s College London dan peneliti utama CoviDien Registry mengatakan bahwa diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang paling umum dan konsekuensinya bertambah dengan adanya pandemi ini.

“Mekanisme pasti bagaimana virus memengaruhi metabolisme glukosa masih belum jelas dan kita tidak tahu apakah manifestasi akut diabetes pada pasien ini mewakili tipe klasik 1, tipe 2, atau mungkin diabetes baru,” katanya seperti dikutip Science Daily.

Paul Zimmet, profesor diabetes di Monash University menambahkan bahwa para peneliti belum mengetahui besarnya diabetes baru pada Covid-19. Oleh sebab itu, pembentukan Registry Global ini bisa menyerukan komunitas medis untuk dengan cepat berbagi pengamatan klinis yang relevan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro