Bisnis.com, JOGJA - Daftar menu di hotel dan restoran Kota Jogja menggunakan QR Code yang bisa diakses melalui telepon seluler (ponsel) untuk memilih dan memesan menu makanan serta minuman.
Penggunaan daftar menu digital tersebut dimaksudkan untuk mencegah penularan Covid-19 melalui daftar atau buku menu manual, yang biasanya digunakan bergantian oleh banyak pengunjung.
Berbagai perangkat di hotel & restoran disarankan untuk menggunakan protokol kesehatan yang ketat dengan meminimalisasi sentuhan tangan untuk mencegah penularan virus corona. Salah satunya penggunaan buku menu makanan dengan system scan QR code.
Pengurus PHRI BPD DIY bidang SDM dan Usaha, Wartadi menjelaskan Restoran Sekar Kedathon memiliki beberapa masukan kepada pengusaha restoran. Penerapan buku menu menjadi salah satu sorotan yang diamati Wartadi. Menu makanan menggunakan kode QR seperti yang diterapkan di Sekar Kedathon menurut Wartadi dapat menjadi solusi yang baik untuk menghindari penggunaan buku menu konvensional.
Menurut Wartadi pengguna buku menu konvensional berpotensi meninggalkan droplet pada buku, terlebih bila terus dipakai pada tamu restoran setiap harinya. Buku menu yang dapat dilihat me lalu ponsel masing melalui Kode QR dirasa menjadi solusi yang tepat.
"Namun perlu dipertimbangkan bila ada tamu yang tidak memiliki perangkat canggih, mungkin bisa menerapkan menu yang dipasang di dinding atau plang menu yang bersifat portable dimana cukup pelayanan yang menunjukkan menu, tanpa tamu harus menyentuh plang menu tersebut," ujarnya yang ditemui saat meninjau simulasi restoran, seperti dilaporkan Harianjogja.com, Kamis (26/6/2020).
Selain buku menu, poin yang menjadi saran Wartadi untuk pengusaha restoran adalah partisi pembatas antara kasir dan tamu yang hendak membayar. Menurutnya, meski pembayaran cashless, namun bila jarak tamu restoran dengan penjaga kasir terlalu dekat saat membayar dapat berisiko tinggi dalam penyebaran. Pembayaran cashless, baik e-banking, kartu debit atau kartu kredit memang disarankan untuk meminimalkan kontak melalui uang.
Kebersihan dan dapur dan kehigenisan makanan juga disoroti oleh Wartadi. Pegawai bagian dapur diharapkan menjaga kebersihan dan menggunakan sarung tangan lateks dan bukan plastik. Selain itu, peringkat makam seperti sendok, garpu hingga piring menurut Wartadi disipakan bersamaan dengan makanan.
"Sendok dan garpu dilapisi dengan plastik, kalau ada makanan terbuka seperti dalam mangkuk bisa ditutup juga dengan wrap plastik," jelasnya.
Terakhir Wartadi menyarankan dibentuk Gugus Tugas khusus yang khusus mengalami aturan dalam restoran. Hal itu untuk mengingatkan pengunjung yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Hal itu menyusul kemungkinan pegawai yang takut mengingatkan pengunjung yang tidak mengindahkan protokol kesehatan.
"Tidak usah takut mengingatkan, selama disampaikan dengan sopan dan lugas," pungkasnya.