Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah perusahaan kosmetik dunia mulai mempertimbangkan menghapus kata "mencerahkan" dalam produk jualannya.
L'Oréal adalah salah satu perusahaan tersebut.
Dikutip dari Insider.com, Senin (29/6/2020), dalam sebuah pernyataan perusahaan mengatakan bahwa mereka "telah memutuskan untuk menghapus kata putih, mencerahkan dari semua produk kulitnya.
L'Oréal Group yang berbasis di Perancis memiliki merek kecantikan yang dijual di seluruh dunia, termasuk Garnier, Maybelline New York, La Roche Posay, SkinCeuticals, dan L'Oréal Paris, di antara lini produk lainnya yang dijual kepada konsumen sehari-hari dan juga para profesional kecantikan. Tapi mereka tidak memerinci swcara spesifik produk tersebut.
Perusahaan global lainnya telah membuat perubahan yang serupa dengan produk dan iklan mereka dalam beberapa minggu terakhir. Hal itu ditujukan untuk menghindari unsur rasis dalam produknya.
Sebagai contoh, Johnson & Johnson mengumumkan sebelumnya pada bulan Juni bahwa mereka menghentikan dua lini produk yang dapat digunakan untuk tujuan mencerahkan kulit seperti Neutrogena Fine Fairness, dijual di Asia dan Timur Tengah; dan Clean & Clear's Fairness Clear, dijual di India.
Selain itu, Unilever - yang memiliki Dove, Suave, St. Ives, dan Vaseline, di antara ratusan merek rumah tangga lainnya, mereka akan menghapus kata-kata yang menunjukkan pencerahan kulit dari produk-produknya.
"Kami berkomitmen pada portofolio perawatan kulit yang mencakup semua warna kulit, merayakan keragaman kecantikan," kata Unilever dalam unggahannya di Twitter.
Unilever juga mengatakan akan mengganti nama krim kulit Fair & Lovely, yang dijual di seluruh Asia. Sunny Jain, Presiden Unilever's Beauty & Personal Care, mengatakan dalam pernyataannya bahwa perusahaan berencana untuk melakukan perubahan bagaimana produk Fair & Lovely diiklankan.