Bisnis.com, JAKARTA - Siti Nur Azizah datang ke kediaman Raffi Ahmad dan Nagita Slavina untuk mengajaknya menjadi Wakil Wali Kota Tangsel.
Dalam kunjungan itu, dia juga membawa benih tanaman kelor untuk menjadi oleh-oleh ditanam di rumah Raffi. Dia juga membawa hasil kreasi kalung yang terbuat dari bunga kelor.
Menurutnya, daun kelor merupakan tanaman khas di Tangerang Selatan. Pelaku UKM di Tangsel pun, katanya, banyak menjadikan daun kelor sebagai produk jualannya.
Misalnya saja berupa teh kelor, hingga aksesori seperti kalung, bros yang kemudian dijual di pasaran. Dia juga membawakan produk teh berbahan kelor yang merupakan produk hasil UMKM di Tangsel.
"Kelor itu banyak manfaatnya lho. Karena banyak mengandung vitamin, dan protein, dan kalsium," katanya.
Mendengar hal itu Raffi pun mengatakan akan segera menanam benih tersebut. Kebetulan, katanya, dia juga tengah memperbaiki taman di samping rumahnya.
Nur Azizah juga mengatakan ajakan menjadi calon Wakil Wali Kota juga melihat Raffi sebagai duta UMKM. Sehingga jika dia terpilih, diharapkan bisa memajukan UKM di Tangsel, termasuk UKM yang bergerak di produk khusus daun kelor tadi.
Dikutip dari wikipedia, Kelor atau merungga i (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini dikenal dengan nama lain seperti: limaran, moringa, ben-oil ( dari minyak yang bisa diekstrak dari bijinya), drumstick (dari bentuk rumah benihnya yang panjang dan ramping), horseradish tree ( dari bentuk akarnya yang mirip tanaman horseradish), dan malunggay di Filipina.
Kelor adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang, berbunga sepanjang tahun, dan tahan kondisi panas ekstrim. Tanaman ini berasal dari daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan. Tanaman ini umum digunakan untuk menjadi pangan dan obat di Indonesia. Biji kelor juga digunakan sebagai penjernih air skala kecil.
Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:
7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada susu 3 x potasium pada pisang
Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.
Dari hasil analisis kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).