Bisnis.com, JAKARTA - Menyambut 30 Tahun Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana menganugrahkan penghargaan rekor MURI kepada perempuan Indonesia, Naila Novaranti atas rekor dengan waktu tercepat di dunia dengan terjun payung di 7 Benua di Dunia.
Naila dianggap unik, spektakuler dan langka menjadi satu-satunya wanita asli Indonesia sebagai pelatih dan atlet terjun payung yang mendunia yang mampu memecahkan rekor paling cepat menaklukan 7 benua dengan terjun payung.
"Untuk Anda Naila Novaranti, ini rekor dunia dan bukan rekor Indonesia, karena sampai saat ini kami belum tahu ada seorang perempuan penerjun payung yang lebih banyak terjun seperti anda asli Indonesia, kami belum tahu. Maka kami berani mengklaim rekor dunia ini adalah milik anda dan sampai nanti jika ada yang membuktikan kalau dia lebih dari anda. Terutama dia adalah seorang penerjun khusus nya seorang perempuan, dia harus terjun di benua yang lebih banyak dari Naila lokasinya," ujar Jaya Suprana dalam sesi penyerahan penghargaan melalui meeting Zoom.
Rekor dunia piagam penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) tambah Jaya, di anugerahkan atas rekor perempuan penerjun yang menyelesaikan 7 benua dalam rentan waktu tercepat di anugerahkan kepada Naila Novaranti.
"Saya berterima kasih sekali baik moral atau apapun terutama kepada Pen Kopassus yang selalu mengoreksi untuk foto-foto dan video kegiatan saya selama jadi penerjun dan atas dukunganya. Pada intinya untuk semua penerjun Indonesia saya berharap bisa turut memajukan penerjun Indonesia dan membawa nama Indonesia di kancah dunia," ungkap Naila Novaranti.
Naila juga bersyukur dan mengungkapkan, penghargaan ataupun penghormatan itu sangat berarti buat dirinya, artinya Ia yang lakukan menjalani training dan untuk penerjun payung lainnua selama ini tidak sia-sia kerja kerasnya meski ada saja kendala dan tantanganya.
Di Indonesia itu kendalanya untuk terjun payung adalah pesawat. Karena kita harus pinjam sana-sani, jadi pesawat untuk terjun itu sangat sulit mencapai target ataupun mencari prestasi. Meski demikian tak menghalangi saya untuk terus mengukir prestasi," pungkas Naila.
Naila menyelesaikan aksi terjun payung di 7 Benua pada 5 Desember 2019 lalu di Benua paling dingin, Antartika dengan mengibarkan Bendera Merah Putih di Benua Antartika dari ketinggian 13.500 kaki (4.114 m). Sebelum aksi ini juga pada 16 November 2018 yang lalu, Naila pernah menaklukan ketinggian Gunung Everst, di Nepal.
Sebelum menerima rekor MURI ini, Naila Novaranti sebenarnya sudah beberapa kali menerima penghargaan atas pencapain kiprahnya aksi terjun payung di 7 benua ini dengan waktu tercepat.
Yaitu penghargaan 'Ikon Pancasila', dan meraih predikat "Women of The Year 2019" versi Her WorlD Indonesia.