Seperti Apa Vaksin yang Aman?
Pertanyaan yang lebih besar, kata Kim, adalah apakah akan ada data keamanan yang cukup, karena fase terakhir pengujian manusia dalam siklus perkembangan normal suatu vaksin adalah 5 hingga 10 tahun, bukan hanya 6 bulan.
Ribuan evaluasi keselamatan yang harus dilakukan tahun ini akan menjadi jumlah yang bagus sebagai pendukung, tetapi diakuinya bahwa para ilmuwan tidak akan benar-benar bisa memastikan persoalan ini dalam waktu yang singkat.
"Dalam jangka pendek, ke titik di mana vaksin akan diberikan dalam otorisasi penggunaan darurat atau persetujuan untuk pasar, kami akan memiliki informasi keamanan jangka panjang yang kurang dari biasanya,” kata Kim.
Jadi, pengembang vaksin harus mengikuti orang yang menerima vaksin dan plasebo untuk waktu yang lebih lama dari biasanya, sekitar 2 hingga 3 tahun untuk memastikan tidak ada efek samping yang tidak diinginkan atau justru menambah parah penyakit.
Ooi menekankan antara menjadi yang pertama mengembangkan vaksin dan melakukannya dengan benar adalah dua hal yang sangat berbeda. Ilmuwan dan perusahaan pengembang harus lebih menekankan untuk melakukan pengembangan vaksin dengan benar.
Namun, dia tidak melihat kecepatan dan keamanan sebagai hal yang terpisah. Dalam kondisi saat ini, ilmuwan dikejar oleh waktu untuk mengembangkan vaksin dalam waktu yang singkat, tetapi tetap mengupayakan keamanan yang terbaik.
“Yang penting adalah bukti-bukti yang menjadi pedoman pembangunan. Jika buktinya kuat ... maka Anda dapat bergerak sangat cepat karena tahu apa yang harus dicari ... dan ada keyakinan bahwa apa yang kita lakukan akan aman,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
