Apakah Vaksin Bakal Tersedia pada 2021?
Jerome Kim, Direktur Jenderal International Vaccine Institute menyebut enam dari kandidat vaksin yang sekarang berada dalam tahap pengujian ketiga terlihat berpotensi. Vaksin-vaksin itu telah menunjukkan perlindungan yang benar sehingga ada banyak harapan untuk tersedia dalam jangka waktu yang singkat.
“Namun demikian kami tidak terlalu tahu. Kami harus sangat berhati-hati saat menggunakan penelitian pada hewan ... Jadi sekarang, ini [tentang] memastikan bahwa kami dapat menunjukkan semua itu benar-benar mencegah infeksi pada manusia,” katanya kepada The Conversation.
Kim mencontohkan potensi calon vaksin dari University of Oxford dan raksasa obat AstraZeneca. Hasil penelitian terbaru, yang melibatkan lebih dari 1.000 relawan manusia menunjukkan bahwa vaksin tersebut menghasilkan respons kekebalan yang kuat.
Ooi Eng Eong, Wakil Direktur Program Penyakit Menular dari Duke-NUS Medical School’s Emerging Infectious Diseases Programme menuturkan kecepatan program ini bisa terjadi adalah karena kelompok peneliti terkait telah menangani virus lain sebelumnya.
Kelompok Oxford telah melakukan banyak pekerjaan dan penelitian pada Middle East Respiratory Syndrome (MERS), Ebola dan, Chikungunya, “Jadi bagaimana mereka mendapatkan [vaksin] ini dengan sangat cepat ke manusia adalah catatan masa lalunya juga,” tandasnya.
Selain itu, Sudarshan Jain, Sekretaris Jenderal Indian Pharmaceutical Alliance mengatakan bahwa virus di balik COVID-19 "sangat licik" dan "tidak dapat diprediksi", yang belum dipahami sepenuhnya oleh pembuat obat.
Oleh sebab itu masih ada ketidakpastian yang besar. Akan tetapi, seluruh industri farmasi saat ini telah menerima tantangan dalam mengembangkan vaksin. Pihaknya berharap ada sejumlah vaksin yang bisa digunakan pada tahun depan.