Konferensi pers hasil herbal immunomodulator
Health

HUT Ke-75 RI, Uji Klinis Immunomodulator Herbal Corona Indonesia Rampung

Desyinta Nuraini
Senin, 17 Agustus 2020 - 18:36
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah perayaan HUT ke-75 RI, uji klinis kandidat imunomodulator herbal untuk penanganan virus Corona atau Covid-19 rampung dilakukan.

Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Imunomodulator Herbal untuk Penanganan COVID-19 Masteria Yunovilsa Putra mengatakan hasil uji klinis terhadap immunomodulator herbal ini berlangsung selama 70 hari. "Selesai pas hari kemerdekaan. Bagi kami ini pencapaian luar biasa," ujarnya dalam diskusi via daring, Senin (17/8/2020).

Saat ini, pihaknya tengah melakukan verifikasi data untuk memastikan data penelitian akurat dan dapat dipercaya untuk selanjutnya diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Setidaknya, verifikasi data ini berlangsung hingga 2-3 pekan ke depan karena data yang dimiliki cukup banyak

"Dalam waktu 2 Minggu selesai.
Kita akan serahkan ke BPOM, tunggu keputusan BPOM selaku regulator karena peneliti tidak boleh asal klaim," sebut Masteria.

Dia menyebut ini pertama kali tim melakukan uji klinis herbal immunomodulator. Masteria mengatakan semua peneliti bermodal nekat, semangat, dan bekerja keras. "Apapun hasilnya kami akan terima. Kami buat yang terbaik untuk negeri ini," tuturnya.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengaku sangat menantikan hasil dari analisa BPOM terhadap herbal immunomodulator untuk Covid-19 ini..

"Kita tunggu meskipun saya berharap BPOM bisa mempercepat proses ini. Ini yang membuat deg-degan," tegasnya.

Diakui Laksana untuk verifikasi data memang membutuhkan waktu cukup lama mengingat untuk menjabarkan 1 subjek penelitian saja, penjelasannya bisa 300 halaman. "Ke depan kita buat sistematis. Sekarang kita bentuk Tim kedua. Kita akan bentuk tim lain untuk mempercepat," ungkapnya.

Dalam penelitian ini, terdapat dua produk yang uji klinis, yakni cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung.

Kombinasi herbal itu sudah memilki prototipe dan data awal, serta sudah memiliki izin edar dari BPOM.

Sementara itu ada 90 subjek penelitian dengan rentang usia 18-50 tahun yang diberikan intervensi selama 14 hari. Metode uji klinis kandidat imunomodulator dilakukan secara acak terkontrol tersamar ganda dengan plasebo untuk menjaga dari terjadinya bias pada penelitian

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro