Virus Corona penyebab sindrom pernapasan MERS/bbc.co.uk
Health

Ini Gejala Penyakit Virus Corona Lebih Serius

Syaiful Millah
Rabu, 19 Agustus 2020 - 12:37
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Virus corona baru (Covid-19) menyebabkan efek yang berbeda-beda, mulai dari reaksi tanpa gejala hingga gejala serius yang menuntut orang masuk ke unit perawatan intensif.

Selain itu, gejala yang ditimbulkannya juga makin hari makin diketahui beragam tak hanya masalah terkait sistem pernapasan. Seorang pakar penyakit infeksi menyebut ada beberapa gejala yang mengindikasikan bentuk penyakit yang lebih parah dari Covid-19.

Carolyn Hemsley, Pimpinan Klinis untuk Penyakit Menular di rumah sakit terkemuka di Inggris membuat katalog tingkat keparahan gejala.

Menurutnya, pada akhir akhir spektrum yang lebih umum adalah gejala mirip flu misalnya demam, nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan. Banyak orang juga yang menunjukkan gejala pernapasan klasik seperti batuk kering, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat.

“Kami sekarang tahu bahwa gejala lain mungkin termasuk hilangnya indera penciuman atau perasa, atau memiliki gejala gastrointestinal (saluran pencernaan) tetapi sejumlah orang yang terinfeksi Covid-19 tidak memiliki gejala sama sekali,” katanya seperti dikutip Express UK, Rabu (19/8/2020).

Dia melanjutkan bahwa gejala-gejala tersebut biasanya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Akan tetapi, ada beberapa gejala yang mungkin menunjukkan bentuk penyakit yang lebih serius. Gejala-gejala ini yang harus diwaspadai dan diindikasi.

Hemsley mengungkap ada empat gejala yang perlu diperhatikan dengan lebih serius, terkait penyakit Covid-19 yakni sesak napas, demam yang tak berhenti, nyeri di bagian dada, dan mengalami kebingungan.

“Jika Anda menemukan bahwa diri Anda tidak dapat menyelesaikan kalimat tanpa merasa sesak napas, atau napas Anda sangat cepat saat istirahat, atau menjadi sesak pada aktivitas normal sehari-hari maka perlu mencari rujukan medis,” tandasnya.

Dia menuturkan bahwa seberapa cepat gejala meningkat juga dapat menunjukkan tingkat keparahan reaksi. Menurutnya, banyak orang dengan gejala penyakit parah memburuk sekitar 1 minggu setelah sakit, yakni ketika tubuh memiliki respons kekebalan yang berlebihan.

Dia juga menyebut bahwa orang yang memiliki gejala dan merasa tidak enak badan cenderung untuk mematuhi pesan kesehatan untuk tinggal di rumah. Namun, penting dicatat bahwa orang-orang ini tidak boleh mengabaikan gejala yang memburuk dan perlu mencari bantuan kesehatan medis.

Selain itu, Hemsley juga mengingatkan orang tidak bergejala yang menjalankan kegiatan sehari-harinya untuk lebih waspada. Mungkin saja mereka terinfeksi dan menyebarkan virus kepada orang lain tanpa disadari.

Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga kebersihan tangan, jarak sosial, dan penggunaan masker di tempat umum.

“Sebagai spesialis penyakit menular, sangat menggembirakan bagi saya melihat banyak orang mengenakan masker dan menjaga jarak lebih jauh di masa-masa sulit ini. Ini menjadi kenormalan baru yang baik,” katanya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro