Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis video-on-demand (VOD) atau layanan video streaming nampaknya tidak bisa lagi dianggap sebagai sampingan semata oleh The Walt Disney Company.
Pasalnya, platform video streaming yang mereka kembangkan sangat mungkin menyumbangkan pendapatan cukup besar pada tahun ini.
Melansir Bloomberg pada Selasa (25/8/2020), layanan video streaming Disney+ kemungkinan akan menghasilkan pendapatan sekitar US$11,2 miliar atau 19 persen dari total pendapatan perusahaan. Angka tersebut diperoleh dari laporan Macquarie Research yang dirilis pada Senin (24/8/2020).
Perolehan pendapatan dari Disney+ itu tentunya belum bisa disamai oleh perusahaan media dan hiburan manapun hingga saat ini. Tentunya perolehan pendapatan yang fantastis itu tidak terlepas dari kemampuan Disney + menarik 60 juta pelanggan baru sejak pertama kali diluncurkan pada tahun lalu.
Selain itu, perolehan tersebut juga tak terlepaskan dari manuver-manuver bisnis yang dilakukan oleh Disney seperti mengambil alih aset Fox Corp. dan Comcast Corp pada tahun lalu. Hal tersebut tentunya membuat platform video streaming besutan Disney, tak terkecuali Hulu bisa menghadirkan konten yang lebih kaya dibandingkan dengan pesaingnya.
Meskipun terlihat fantastis, sebenarnya pendapatan yang kemungkinan diperoleh Disney+ kemungkinan tak lebih dari Netflix Inc. yang sudah terlebih dahulu mendominasi bisnis layanan video streaming. Analis memperkirakan Netflix Inc. menghasilkan pendapatan hampir US$ 25 miliar tahun ini, hampir semuanya dari layanan video streaming.
Sementara itu, Lions Gate Entertainment Corp. kemungkinan akan mendapatkan 18 persen pendapatannya dari layanan video streaming tahun ini, menurut Macquarie. Lions Gate baru-baru ini mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari 11 juta pelanggan online untuk layanan Starz secara global.