Bisnis.com, JAKARTA – Kerja sama antara Brasil dan China selama pengembangan vaksin virus corona baru atau Covid-19 dinilai sebagai upaya yang saling menguntungkan, win-win solutions.
Dilansir dari CGTN, Jumat (18/9) Dimas Covas, Direktur Buntantan Institute – pusat penelitian biologi dan produsen vaksin di Sao Paulo, memuji terciptanya aliansi antara perusahaan China yang tak lain adalah Sinovac Biotech dengan Butantan Institute.
“Ini bukan perlombaan komersial tapi perlombaan untuk hidup. Ini adalah solusi yang saling menguntungkan untuk Brasil dan China, karena Coronavac mungkin yang pertama atau salah satu vaksin pertama yang akan digunakan di seluruh dunia,” katanya.
Dia melanjutkan Butantan Institute saat ini memiliki pabrik yang mampu memproduksi 160 juta dosis vaksin per tahun. Butantan merupakan produsen dan pengembang vaksin besar di Brasil, mereka tengah mengembangkan sejumlah vaksin lain seperti vaksin demam berdarah.
Kerja sama China dan Brasil secara umum telah diperkuat dalam beberapa tahun terakhir, terutama dengan dibukanya kantor komersial untuk negara bagian Sao Paulo di Shanghai pada 2019, yang telah membantu terjadinya aliansi dengan Sinovac.
“Kita perlu mengurangi kematian. Hanya ini yang kita butuhkan untuk mengurangi penderitaan semua orang. Dunia akan membutuhkan vaksin ... Ini adalah peluang untuk aliansi antara warga China dan Brasil,” kata Covas.
Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing merupakan produsen biofarmasi China yang terdaftar fi Nasdaq. Perusahaan itu telah memulai uji coba tahap akhir pada bulan Juli lalu dengan calon vaksin potensialnya yang dinamai Coronavac di sejumlah negara, termasuk Brasil.