Petugas memakamkan jenazah Covid-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Petugas administrasi TPU Pondok Ranggon mengatakan saat ini jumlah makam yang tersedia untuk jenazah dengan protokol Covid-19 tersisa 1.069 lubang makam dan diperkirakan akan habis pada Oktober apabila kasus kematian akibat Covid-19 terus meningkat./Antara
Health

Wow, Begini Proses yang Dilalui Otak Setelah Kematian

Desyinta Nuraini
Kamis, 15 Oktober 2020 - 16:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kematian tetap menjadi salah satu misteri terbesar pasca kehidupan manusia. Setiap orang termasuk para ilmuwan tidak mengetahui apa yang terjadi setelahnya.

Akan tetapi apa yang terjadi pada otak ketika Anda sekarat?

Pengalaman dekat kematian (NDE), mungkin beberapa orang pernah mengalaminya. Melansir Express UK, Kamis (15/10/2020), 20 persen orang yang pernah berhubungan dengan mati suri atau dalam keadaan sekarat melaporkan bahwa mereka mengalami hal tersebut. NDE adalah fenomena umum di mana para penyintas kematian sering mengatakan bahwa mereka telah melihat cahaya terang di ujung terowongan, atau melihat orang yang dicintai yang meninggal beberapa tahun sebelumnya.

Sementara orang-orang religius akan menunjukkan itu sebagai bukti kehidupan setelah kematian, para ilmuwan percaya itu sebenarnya adalah pengalaman yang sangat alami.

Kesadaran, meskipun sangat sedikit yang diketahui tentangnya, adalah yang memberi kita kesadaran akan lingkungan dan pada dasarnya memungkinkan kita untuk mengetahui bahwa kita ada. Yang menjadi misteri adalah apa yang terjadi pada kesadaran kita ketika kita mati. 

Para ilmuwan menunjukkan bahwa pada saat-saat terakhir hidup, aktivitas otak meningkat, begitu pula dengan kesadaran. Artinya, kita sebenarnya mungkin lebih sadar akan lingkungan kita saat kita mati daripada selama hidup.

Peneliti dari University of Michigan secara klinis menginduksi serangan jantung pada tikus sambil memantau aktivitas otak mereka. Mereka tercengang saat mengetahui bahwa aktivitas otak melonjak dalam 30 detik terakhir kehidupan mereka.

"Studi ini adalah yang pertama berurusan dengan apa yang terjadi pada keadaan neurofisiologis otak yang sekarat. Kami beralasan bahwa jika pengalaman mendekati kematian berasal dari aktivitas otak, korelasi kesadaran saraf harus dapat diidentifikasi pada manusia atau hewan bahkan setelah penghentian aliran darah otak," jelas Jimo Borjigin, profesor fisiologi molekuler dan integratif dan profesor neurologi.

Artinya, lanjut dia, NDE dapat dikaitkan dengan lonjakan aktivitas otak ini. Pada dasarnya, jika otak lebih aktif, seseorang mungkin memiliki penglihatan yang jelas, membuat mereka percaya bahwa mereka telah melihat kehidupan setelah kematian.

"Prediksi bahwa kita akan menemukan beberapa tanda aktivitas sadar di otak selama serangan jantung dikonfirmasi dengan data," ujar Dr Borjigin menambahkan.

George Mashour, asisten profesor anestesiologi dan bedah saraf, mengaku terkejut dengan tingginya tingkat aktivitas. Faktanya, pada saat mendekati kematian, banyak tanda listrik kesadaran yang diketahui melebihi tingkat yang ditemukan dalam keadaan terjaga. Hal ini menurut dia menunjukkan bahwa otak mampu melakukan aktivitas listrik yang terorganisir dengan baik selama tahap awal kematian klinis.

"Studi ini memberi tahu kita bahwa pengurangan oksigen atau oksigen dan glukosa selama serangan jantung dapat merangsang aktivitas otak yang merupakan karakteristik dari pemrosesan secara sadar. Ini juga memberikan kerangka ilmiah pertama untuk pengalaman mendekati kematian yang dilaporkan oleh banyak penyintas serangan jantung," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro