Ilustrasi/Barristerlounge
Health

Dampak Pandemi, Anak Perempuan Lebih Rentan Depresi

Newswire
Minggu, 18 Oktober 2020 - 01:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhir dapat menyebabkan depresi pada masyarakat.

Anak perempuan disebut lebih rentan mengalami depresi dibandingkan anak laki-laki.

Demikian temuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak (Kemen PPA) melalui Survei Ada Apa Dengan Covid-19 (AADC-19) jilid 2 tahun 2020.

Disebutkan bahwa anak perempuan [kurang dari 18 tahun] lebih rentan mengalami depresi selama masa pandemi Covid-19 dibandingkan anak laki-laki.

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan, Keluarga, dan Lingkungan Pendidikan, Kemen PPA, Rohika Kurniadi, mengungkapkan persentase anak perempuan dengan gejala depresi ini sebanyak 14 persen, sementara anak laki-laki sekitar 10 persen. “Ini menjadi catatan,” katanya.

Gejala emosi yang sering dialami antara lain merasa tertekan (26 persen), mudah marah (38 persen), sering menangis (20 persen) dan merasa sedih (42 persen).

Sementara gejala kognitif yang paling banyak dirasakan yakni menyalahkan diri sendiri (42 persen) dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik (31 persen).

Survei yang dilakukan bekerja sama dengan 150 Forum Anak di seluruh kabupaten di Indonesia dan 1.500 Forum Anak tingkat kecamatan itu juga menunjukkan anak merasa gagal (25 persen), merasa dirinya tidak berharga (11 persen) dan pesimistis terhadap masa depan (9 persen).

Temuan ini tidak jauh berbeda dengan hasil survei Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dalam lima bulan terakhir sejak pandemi Covid-19 yakni sejak April hingga Agustus tahun 2020.

Menurut survei yang dilakukan pada 4010 pengguna swaperiksa PSDKJI di 34 provinsi di Indonesia, depresi menjadi salah satu masalah psikologis terbanyak yakni 62 persen, selain cemas (65 persen) dan trauma (75 persen) pada kelompok usia 17-29 tahun dan serta lebih dari 60 tahun. Data menunjukkan, sebanyak 71 persen masalah ini dialami perempuan.

Lebih lanjut, pada kelompok usia itu sekitar satu dari lima orang memiliki pemikiran tentang lebih baik mati. Sebanyak 15 persen memikirkan hal ini setiap hari dan 20 persen beberapa hari dalam seminggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro