Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan terus berlangsungnya pandemi Covid-19 di tingkat global, makin banyak pasien dan bukti yang mengarah pada fenomena penyakit berkepanjangan atau yang dikenal dengan nama long covid.
Dilansir dari Express UK, Jumat (23/10/2020) Ravi Tomar dari Portland Medical di Croydon, Inggris mengakui bahwa long covid didasarkan terutama pada bukti laporan kasus yang bersifat anekdot.
Menurutnya, beberapa bukti menunjukkan fenomena ini merupakan campuran dari diagnosis lain yang diketahui seperti sindrom kelelahan pasca covid dan sindrom pasca perawatan intensif.
Namun, untuk diklasifikasikan sebagai suatu kondisi tertentu, penelitian tentang konsekuensi dari fenomena ini masih terus dilakukan. Sejauh ini World Health Organisation (WHO) menyatakan ada periode gejala terkait Covid-19 yang berlangsung hingga 2 minggu.
Sementara itu, Ben Littlewood-Hilson, Kepala Petugas Medis di Doctorlink mencatat telah dilaporkan adanya ratusan gejala potensial Covid-19. Dia mengerucutkan dalam tujuh gejala yang dianggap sebagai tanda efek samping dari penyakit tersebut.
Ketujuh gejala yang berkaitan dengan long covid antara lain kelelahan, sakit dan nyeri, masalah kognitif, sesak napas, batuk kering, kehilangan rasa dan atau bau, serta ruam kulit atau terjadinya perubahan pada warna kulit.
Littlewood-Hilson mengatakan bahwa orang yang dicurigai menderita Covid jangka panjang biasanya melaporkan kelelahan yang terus menerus dan kelelahan ekstrem. Bahkan beberapa di antaranya melaporkan kesulitan untuk melakukan aktivitas dasar.
Tomar berpendapat saat membahas gejala, diyakini secara luas bahwa kelelahan ekstrem adalah ciri yang paling mendominasi. Mereka yang mengalami long covid merasakan sakit berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah didiagnosis.
National Health Service (NHS) England mengumumkan pada awal Oktober lalu bahwa orang-orang yang menderita gejala fenomena ini akan ditawarkan bantuan spesial berupa konsultan pernapasan, fisioterapis, dan dokter umum lainnya akan siap sedia untuk dimintai konsultasi.
Lembaga kesehatan itu menyebut bahwa sekitar 10 persen pasien Covid mungkin masih mengalami gejala lebih dari 3 minggu setelah infeksi virus. Artinya, akan ada puluhan ribu orang yang bisa menderita gejala ini dalam jangka waktu dekat ini.
Sir Simon Steven, Kepala Eksekutif NHS mengatakan pihaknya akan menyiapkan dana 10 juta euro, yang bakal diinvestasikan tahun ini dalam pendanaan lokal tambahan untuk penanganan dari fenomena long covid ini.
Dia menambahkan bahwa panduan klinis baru tentang apa yang diklasifikasikan sebagai fenomena Covid jangka panjang bakal tersedia pada akhir bulan ini. Mereka sedang meneliti lebih lanjut tentang peristiwa tersebut.
"Sekarang jelas bahwa Covid yang lama dapat berdampak besar pada kehidupan sebagian kecil pasien yang signifikan beberapa minggu atau bulan setelah mereka tertular virus," tandasnya.