Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan CSL Limited di Australia memulai produksi vaksin virus corona buatan Universitas Oxford dan AstraZeneca.
Tiga puluh juta dosis vaksin akan mulai diproduksi di Victoria pada hari Senin, menurut radio 2GB Sydney.
"[Vaksin] akan bersifat sukarela tetapi kami akan mendorong orang sebanyak mungkin," kata Menteri Kesehatan Greg Hunt kepada 2GB pada hari Senin dilansir dari Times of India.
"Kami yakin bahwa kami akan mendapat sambutan yang sangat tinggi di antara penduduk Australia," tambahnya.
Sydney Morning Herald melaporkan bahwa CSL akan membutuhkan sekitar 50 hari untuk memproses vaksin sepenuhnya. Menurut surat kabar tersebut, perusahaan memiliki kontrak terpisah dengan AstraZeneca dan pemerintah Australia untuk produksi vaksin.
Vaksin AstraZeneca masih perlu disetujui oleh Australia Administrasi Barang Terapeutik (TGA). Uji klinis fase ketiga dari vaksin tersebut diharapkan selesai pada akhir tahun ini.
Menurut Menteri Kesehatan Greg Hunt, vaksin tersebut akan mulai tersedia untuk umum pada Maret mendatang.
