Virus hepatitis A/webmd
Health

Studi Eksplorasi Potensi Obat Hepatitis C untuk Mengobati Covid-19

Syaiful Millah
Selasa, 17 November 2020 - 12:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penelitian anyar telah menunjukan bahwa beberapa obat hepatitis C dapat menghambat protease utama SARS-CoV-2, enzim protein penting yang memungkinkan virus corona baru untuk bereproduksi.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Sctructre itu dilakukan oleh para peneliti di Department of Energy Oak Ridge National Laboratory, yang merupakan bagian dari upaya pengembangan vaksin Covid-19.

Daniel Kneller, penulis utama ORNL mengatakan bahwa saat ini tidak ada inhibitor yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) yang menargetkan protease utama dari virus corona baru.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa obat hepatitis C mengikat dan menghambat protease virus corona baru," katanya seperti dikutip Medical Xpress, Selasa (17/11).

Dia melanjutkan bahwa ini adalah langkah pertama yang penting dalam menentukan apakah obat tersebut harus dianggap sebagai kandidat potensial yang dapat digunakan kembali untuk mengobati penyakit Covid-19.

SARS-CoV-2 menyebar dengan mengekspresikan rantai panjang poliprotein yang harus dipotong oleh protease utama untuk menjadi protein fungsional, menjadikan protease sebagai target obat yang penting.

Dalam penelitian tersebut, tim mengamati beberapa molekul obat terkenal termasuk leupeptin, protease inhibitor alami, dan tiga protease inhibitor hepatitis C yang disetujui FDA yakni telaprevir, narlaprevir dan boceprevir.

Tim melakukan pengukuran sinar-X suhu kamar untuk membangun peta tiga dimensi yang mengungkapkan bagaimana atom-atom disusun dan di mana ikatan kimia terbentuk antara protease dan molekul penghambat obat.

Percobaan memberikan hasil yang menjanjikan untuk obat hepatitis C tertentu dalam kemampuannya untuk mengikat dan menghambat protease utama virus, terutama boceprevir dan narlaprevir.

Selanjutnya, untuk lebih memahami seberapa baik atau seberapa erat inhibitor mengikat protease, para peneliti menggunakan kinetika enzim in vitro dalam proses penelitian yang dilakukan.

teknik ini memungkinkan mereka mempelajari protease dan inhibitor dalam tabung reaksi untuk mengukur afinitas pengikatan inhibitor, atau kompatibilitas, dengan protease. Semakin tinggi afinitas pengikatan, semakin efektif inhibitor dalam memblokir fungsi protease.

Andry Kovalevsky, koresponden ORNL mengatakan apa yang mereka lakukan adalah meletakkan dasar molekuler untuk penghambat repurposing obat potensial dengan mengungkap cara kerjanya.

"Kami menunjukkan pada tingkat molekuler bagaimana mereka mengikat, di mana mereka mengikat, dan apa yang mereka lakukan pada bentuk enzim. Kami juga tahu seberapa baik mereka mengikat. Informasi ini sangat penting," katanya.

Studi ini juga menyoroti perilaku khas kemampuan protease untuk mengubah atau menyesuaikan bentuknya sesuai dengan ukuran dan struktur molekul inhibitor yang diikatnya.

Kantong di dalam protease tempat molekul obat akan menempel sangat mudah dibentuk, atau fleksibel, dan dapat membuka atau menutup sampai batas tertentu tergantung pada ukuran molekul obat.

Leighton Coates, penulis dari ORNL mengatakan penelitian menunjukkan penghambat hepatitis C layak untuk dipikirkan sebagai kandidat yang berpotensi digunakan kembali untuk melawan virus corona baru.

"Anda tidak dapat merancang obat tanpa mengetahui cara kerjanya pada tingkat molekuler, dan data yang kami sediakan persis seperti yang dibutuhkan pengembang untuk merancang obat yang lebih kuat dan mengikat lebih erat untuk perawatan yang lebih efektif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro