Bisnis.com, JAKARTA – Menjadi vegan ternyata tidak terlalu mudah tanpa disertai komitmen. Namun, Anda juga harus memiliki komunitas atau keluarga untuk mendukung.
Dilansir dari South China Morning Post, Rabu (18/11/2020), salah satu negara Asia Tenggara yang ramah bagi kebutuhan makanan para vegan adalah Singapura. Berdasarkan informasi dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), Singapura bahkan berada di peringkat paling atas sebagai negara ramah bagi vegan, dan disusul oleh Taipei.
Nah, bagi Anda yang berharap untuk bisa menerapkan pola hidup berbasis vegetarian, dan memulai diet dengan menjadi vegetarian dalam makanan maka Singapura adalah tempat yang cocok menjadi acuan Anda belajar memulai program tersebut.
Marko Martinis, salah seorang chief operating officer perusahaan start-up teknologi di Singapura bercerita, dia telah menjadi vegan sejak Januari 2020 lalu dan merasa menjadi lebih sehat. Pria asal Kroasia ini mengatakan mengadaptasi gaya hidup vegan memang tidak mudah. Namun menjadi vegetarian di Singapura ternyata sangat mudah.
“Saya bahkan masih bisa menyemil sehat kecuali saat sarapan pagi,” ujar Marko.
Marko Martinis ternyata berhasil mereduksi sekitar 8 kilogram sejak menjadi vegetarian, dan sejumlah program fitness yang dia lakukan pun berjalan dengan lancar dan mengalami peningkatan. Dia pun merasa lebih sukses dan energik dalam aktivitas olahraga sehari-hari.
Dia juga menjadi lebih berkonsentrasi pada pekerjaan. Dia juga tidak lagi melakukan cheating berlebihan apalagi dengan memakan makanan berat dari daging.
Marko Martinis juga mengakui bahwa dia merasa sempat meragu saat memutuskan berhenti makan daging terutama setelah dia melihat beberapa rekan yang mencoba menjadi vegan justru gagal.
“Diet selalu melalui banyak tantangan dan hambatan, tetapi hari demi hari saya berhasil membuatnya,” ungkap Marko Martinis.
Nah, jika Anda sedang mempertimbangkan plant-based diet, berikut ada 5 tips dari Marko Martinis.
1. Harus Punya Kemauan Kuat Menjadi Vegan
Anda harus punya kemauan keras dan alasan kuat untuk menjadi vegetarian. Beberapa alasan misalnya, Anda ingin menurunkan berat badan, ingin lebih sehat, dan Anda punya kepedulian terhadap keberlanjutan hidup hewan, serta berkontribusi bagi lingkungan hidup yang sustain. Bagi Marko sendiri, alasan menjadi vegan karena dia punya keinginan untuk kepedulian terhadap makhluk hidup, dan dia merasakan kepedulian itu semakin kuat setelah aktif melakukan meditasi.
“Jika Anda mulai merasakan keinginan untuk kehidupan yang lebih baik di sekitar Anda, maka Anda mulai merasa peka merasakan makhluk lain yang terdampak akibat aktivitas konsumsi termasuk hewan,” tutur Martinis.
2. Wajib Memasang Target
Sangat penting bagi Anda untuk tetap menjaga tubuh Anda. Caranya, sebelum Anda melakukan konsumsi atas sesuatu, Anda perlu menanyakan kepada diri Anda sendiri, “Apakah makanan ini akan memperbaiki kehidupan saya atau tidak?” ujar Martinis.
Martinis juga terlibat dalam gerakan Green Warrior Challenge, sebuah kursus online dan support group yang menolong seseorang dalam menjalani transisi dari daging ke plant-based diet. Setiap pagi dalam sebulan, mereka pun harus membuat komitmen secara online dan memberikan peringatan secara positif maupun negatif yang dia konsumsi sepanjang hari.
“Produk hewani dan makanan sisa justru merupakan sisi negatif, sebaliknya, yang lebih sehat dan harus ditanamkan adalah plant-based foods yang memberikan sisi positif bagi tubuh,” ujarnya.
Hasil yang didapatkan hari itu, selanjutnya akan dibagikan kepada teman satu grup melalui Facebook dan WhatsApp dan membaca orang lain yang juga sedang melakukan transisi yang sama. Dengan cara ini Martinis yakin seseorang akan lebih bertanggung jawab atas makanan yang dia pilih.
3. Anda Perlu Memiliki Support System dari Keluarga dan Sahabat
Anda perlu memastikan bahwa Anda punya sahabat dan keluarga, atau rekan yang akan menjadi support system Anda.
“Jika Anda bisa menemukan grup atau kelompok dengan passion dan energi yang sama, maka Anda akan lebih mudah menjalani. Sebaliknya jika tidak maka memang Anda akan sulit mencapai target,” ungkapnya.
Marko Martinis menyarankan agar para peserta bergabung ke Facebook dan WhatsApp Group yang bisa menjadi support system dan bisa memberikan informasi serta dukungan melalui sosial media dan membantu Anda tetap dalam track dan meraih inspirasi hidup sehat.
4. Perbanyak Riset
Ada banyak aplikasi yang tersedia untuk Anda menemukan rumah makan atau restoran berbasis vegan. Di Singapura misalnya, A Billion Veg adalah salah satu aplikasi review masakan dan restoran vegan di sekitar Anda. Berkat banyak riset dari ragam aplikasi, Marko Martinis, juga bisa menikmati beragam masakan sehat misalnya dari SaladStop!, Yolo, Haakon Superfoods, dan Privé. Pada akhir pekan, Martinis juga memilih lokasi yang mana dia bisa menikmati cemilan sehat misalnya di Real Food, Afterglow by Anglow, dan The Living Café.
Dia juga masih mencicipi beberapa restoran dan café dengan menu “vegan junk food” misalnya saja dari; Sunny Slices, Love Handle Burgers, dan nomVnom.
5. Pastikan Asupan Nutrisi Terjaga
Martinis menyarankan Anda yang mau memulai vegan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan para profesional yang memahami tujuan Anda. Sehingga mereka akan membantu Anda menyusun jadwal makan Anda. Martinis mengakui, dia pun memiliki seorang profesional yang membantu dia dalam menyusun program diet vegan.
Untuk menjamin Anda mendapatkan nutrisi yang tepat, Martinis menyarankan Anda untuk selalu mengecek tekanan darah selama masa transisi pola makan, serta Anda juga harus cek kesehatan setiap 4-6 bulan.
Meskipun Martinis menikmati banyak makanan kecuali sarapan, tekanan darahnya tetap stabil meski sudah berhenti makan daging. Kolesterol baik atau HDL tetap mengalami kenaikan. sebaliknya kolesterol buruk atau LDL justru bisa mengalami penurunan secara signifikan.