Bisnis.com, JAKARTA – Dunia kembali kedatangan kabar gembira terkait vaksin virus corona Covid-19. Pasalnya vaksin yang dikembangkan oleh University of Oxford dan AstraZeneca dilaporkan sangat efektif menghentikan perkembangan gejala orang yang mengidap penyakit tersebut.
Dilansir dari BBC, Selasa (24/11/2020) data sementara menunjukkan perlindungan hingga 70 persen, tetapi peneliti mengatakan angkanya bisa mencapai 90 persen dengan menyesuaikan dosis yang digunakan terhadap pasien.
Hasil ini sangat menggembirakan, menyusul pengumuman dan laporan sebelumnya yang menyatakan bahwa vaksin dari Pfizer dan Moderna juga menunjukkan perlindungan terhadap virus hingga lebih dari 90 persen.
Terlebih, suntikan vaksin dari Oxford jauh lebih, lebih mudah disimpan, dan dibawa ke segala penjuru dunia dibandingkan dua vaksin sebelumnya. Jadi, vaksin tersebut akan memainkan peran penting untuk mengatasi pandemi jika disetujui untuk digunakan oleh regulator.
Sarah Gilbert, ilmuwan di balik pengembangan vaksin Oxford mengatakan pengumuman ini membawa masyarakat selangkah lebih dekat dengan penggunaan vaksin untuk mengakhiri segala kerusakan yang disebabkan oleh pandemi virus corona baru.
Andres Pollard, direktur kelompok vaksin Oxford mengatakan ini adalah pencapaian yang luar biasa. Dia memberikan penghormatan kepada 20.000 sukarelawan dalam uji coba vaksin di seluruh dunia, termasuk lebih dari 10.000 orang di Inggris.
Apa hasil awal dari uji coba?
Vaksin telah dikembangkan sekitar 10 bulan, sebuah proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan berdekade dalam kondisi normal. Adapun, output-nya ada dua hasil uji coba terhadap lebih dari 20.000 relawan di Inggris dan Brasil.
Secara keseluruhan, ada 30 kasus Covid-19 pada orang yang mendapat dua dosis vaksin dan 101 kasus pada orang yang menerima suntikan tiruan. Para peneliti mengatakan itu berhasil dengan perlindungan hingga 70 persen lebih baik daripada suntikan vaksin flu musiman.
Peserta yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 juga tidak ada yang dilaporkan mengalami gejala parah atau membutuhkan perawatan di rumah sakit. Pollard mengatakan pihaknya sangat senang karena dunia selangkah lebih dekat untuk memiliki vaksin.
Perlindungan hingga 90 persen ditemukan terhadap 3.000 orang dalam uji coba yang diberi dosis pertama setengah dan dosis kedua ukuran penuh. Selain itu, analisis menunjukkan ada pengurangan jumlah orang yang terinfeksi tanpa gejala.
Kapan masyarakat bisa mendapatkan vaksin?
Di Inggris, ada empat juta dosis vaksin Oxford yang siap digunakan. Akan tetapi penggunaannya tidak akan terjadi sampai vaksin disetujui oleh regulator yang akan menilai keamanan, efektivitas, dan proses produksi dengan standar tinggi.
Proses tersebut diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang. Selain itu, masih belum jelas siapa yang akan mendapatkan vaksin tersebut, juga termasuk vaksin-vaksin lain yang telah dipesan pemerintah.
Inggris juga sedang bersiap untuk melanjutkan kampanye imunisasi massal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penghuni dan staf panti jompo akan menjadi yang pertama, diikuti oleh petugas kesehatan dan orang-orang berusia di atas 80an, lalu semua kelompok umur.
Bagaimana cara kerjanya?
Vaksin Oxford menggunakan pendekatan yang sama sekali berbeda dengan vaksin Pfizer dan Moderna. Kedua vaksin itu menyuntikkan bagian dari kode genetik virus ke pasien. Sementara vaksin Oxford adalah virus flu biasa yang dimodifikasi secara genetik.
Virus ini telah diubah untuk menghentikannya menyebabkan infeksi pada manusia dan membawa cetak biru untuk bagian dari virus corona, yang dikenal sebagai protein lonjakan. Setelah cetak biru berada di dalam tubuh, mereka mulai memproduksi protein lonjakan virus corona.
Hasil produksi tersebut akan dikenali oleh sistem kekebalan sebagai ancaman dan mencoba untuk menekannya. Ketika sistem kekebalan benar-benar bersentuhan dengan virus corona baru, sistem akan tahu apa yang harus dilakukan.
Hasilnya mengecewakan dibanding vaksin lain?
Kendati Pfizer dan Moderna sama-sama memproduksi vaksin yang memberikan perlindungan lebih dari 90 persen, angka 70 persen dari vaksin Oxford masih sangat efektif. Hanya saja, memang beberapa orang menganggapnya relatif mengecewakan.
Mau bagaimanapun, ini masih merupakan vaksin yang bisa menyelamatkan nyawa dari Covid-19, dan lebih efektif daripada suntikan flu musiman. Selain itu, vaksin ini juga memiliki sejumlah keunggulan lain dibandingkan dengan vaksin lain.
Vaksin lebih mudah digunakan dan dapat disimpan pada suhu lemari es, yang berarti dapat didistribusikan ke seluruh penjuru dunia lebih mudah. Tidak seperti vaksin Pfizer dan Moderna yang perlu disimpan pada suhu yang jauh lebih dingin.
Perbedaan apa yang akan terjadi setelah menggunakan vaksin?
Vaksin adalah hal yang telah ditunggu selama setahun. Upaya penguncian juga dapat dilonggarkan atau dihentikan. Namun, memproduksi vaksin dalam jumlah banyak masih merupakan tantangan yang sangat besar.
Hidup tidak akan kembali normal dalam waktu singkat, tetapi situasinya dapat meningkat secara dramatis karena telah memiliki perlindungan yang lebih. Tindakan pencegahan lain seperti menggunakan masker dan mencuci tangan masih perlu diterapkan.