Bisnis.com, JAKARTA – Tak semua orangtua memiliki keberanian untuk mengajarkan anak mengelola uang sedini mungkin.
Siapa bilang menjadi panutan anak itu mudah? Sekalipun telah menjadi orangtua, sepasang suami dan istri ternyata masih harus beradaptasi dengan cara ideal dan tepat sasaran mendidik anak cara mengelola uang.
Hubungan manusia dalam hal pengelolaan uang boleh disebut sebagai complicated relationship. Tak heran kondisi ini seringkali membuat orang tua cenderung tertutup kepada anak dalam upaya mengelola keuangan. Seolah-olah, pengelolaan keuangan adalah hal tabu yang belum bisa dicerna oleh anak.
Padahal berdasarkan survei yang dilakukan oleh Eastspring Investment, ada 95 persen orang tua yang menyatakan setuju bahwa penting untuk mengajari anak-anak tentang pengelolaan uang. Sayangnya, studi tersebut juga mengungkapkan sebenarnya lebih dari setengah alias 51 persen dari semua orang tua yang disurvei mengatakan mereka tidak tahu apakah mereka telah menjadi guru dan teladan yang sukses bagi keturunan mereka.
Masih dari survei yang sama menyatakan, ada 43 persen orangtua akhirnya mengaku masih ingin belajar lebih banyak tentang pengelolaan uang sehingga mereka dapat menjadi panutan yang baik bagi anak-anaknya. Imbasnya, banyak orang tua yang tertarik pada alat pembantu dalam mengajari anak - anak untuk menggunakan dan mengelola uang dengan lebih baik, termasuk aplikasi seluler, program TV, situs web, dan lokakarya yang dapat mereka hadiri bersama anak mereka.
Menurut pengakuan Diana Ser, salah satu orangtua dan Celebrity Host maupun TV Presenter ini mengaku sebenarnya anggapan bahwa anak tidak sanggup mengelola keuangan tidaklah tepat. Dia menyebut, anggapan ini bersumber dari perasaan tidak yakin ataupun kecemasan dari orangtua sendiri. Umumnya, kondisi ini tercipta karena orangtua sendiri memang merasa belum punya kemampuan yang baik dalam mengelola keuangan.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Chief Executive Officer the Asianparent, Roshni Mahtani mengaku setelah menikah dengan suami yang juga seorang CEO dia lebih peka pentingnya mendidik anak cara mengelola uang. Tanpa keraguan meski belum sempurna dalam mengelola uang, Roshni dan suami konsisten mengajar anak soal uang.
Adapun cara termudah menurut Roshni mengajarkan anak mengelola uang harus diawali dengan upaya membuat anak merasa nyaman bermain dengan angka.
“Setelah itu penting juga mengajarkan anak cara mendapatkan, menyimpan, dan mengelolanya. Agar mereka juga mulai bisa merasakan, begini rasanya menerima uang, lalu begini rasanya jika kehilangan uang,” kata Roshni, dikutip, Jumat (4/12/2020).
Dilansir dari The Motley Fool, Warren Buffet, pebisnis dan investor ulung. Pemilik Berkhshire Hathaway juga menyarankan orangtua untuk tepat langkah dalam mengajarkan kepada anak cara mengelola keuangan. Warren menyebut mengajarkan pengelolaan keuangan pada anak tak perlu menunggu sampai remaja, karena justru lebih mudah mendidiknya saat masih kecil karena lebih cepat menyerap informasi.
Ada beberapa tips yang diberikan Warren. Pertama, anak harus menjadi pribadi yang fleksibel yang mana dengan memberi tanggung jawab mengelola uang, anak akan menjadi bernai mengambil keputusan.
Dia juga belajar menerima risiko atas keputusan yang dia ambil. Imbasnya, anak menjadi lebih kreatif dalam berpikir dan berinovasi memanfaatkan modal uang yang dia miliki.
Kedua, mengelola uang mengajarkan anak perbedaan nilai barang. Hal ini melatih anak untuk bisa dalam membedakan dan memilih barang yang dia beli sesuai dengan nilai dan fungsinya.
