Bisnis.com, JAKARTA -- Vaksin Covid-19 ramai diberitakan datang kemarin malam dan hal tersebut menimbulkan optimisme di masyarakat bahwa pandemi akan segera selesai. Benarkah pandemi segera selesai bila vaksin sudah datang?
Dokter umum lulusan Universitas Indonesia, Adam Prabata menjelaskan bahwa vaksin Sinovac berasal dari perusahaan yang berlokasi di Tiongkok dan sedang dilakukan uji klinis di Bandung oleh Bio Farma dan Unpad.
“Apakah vaksin Sinovac sudah terbukti aman dan efektif? Tidak ada efek samping berat dan serius yang muncul hingga 28 hari setelah vaksin diberikan sehingga sejauh ini aman. Tetapi belum ada hasil analisis interim atau final uji klinis fase 3 vaksin Sinovac hingga saat ini sehingga belum terbukti efektif,” dikutip dari Instagram @adamprabata, Selasa (8/12/2020).
Orang yang diberikan vaksin Sinovac, 97 persen-100 persen memiliki antibodi sebagai respon imun terhadap Covid-19 pada hari ke-28 setelah suntikan kedua diberikan. Namun, jumlah antibodi yang diproduksi setelah divaksin lebih rendah dibandingkan jumlah antibodi pada orang yang sembuh dari Covid-19.
Vaksin Sinovac yang sudah datang juga belum boleh digunakan ke masyarakat umum, karena vaksin Covid-19 boleh disuntikkan ke masyarakat bila sudah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM. Syarat pengajuan EUA adalah sudah ada hasil analisis interim uji klinis fase 3 dan sampai saat ini belum ada hasil analisis interim atau final uji klinis fase 3 vaksin Sinovac.
“Pandemi Covid-19 juga tidak langsung selesai setelah vaksin datang karena vaksin akan disuntikkan bertahap sesuai prioritas, vaksin ini dapat mencegah munculnya penyakit Covid-19 namun belum diketahui apakah dapat mencegah tertular dan penularan ke orang lain,” katanya.
Selain itu, herd immunity diperkirakan terjadi bila 60 persen-90 persen penduduk telah divaksin. Protokol kesehatan diperkirakan tetap perlu dijalankan sebelum pandemi Covid-19 terkontrol.
Dia menambahkan, ada beberapa tantangan setelah vaksin Covid-19 datang dan siap disuntikkan, yakni:
1. Kepercayaan masyarakat terhadap efektivitas dan keamanan vaksin
2. Teori konspirasi yang berpotensi menyebabkan orang tidak mau divaksin
3. Vaksin belum tentu efektif untuk semua kelompok orang dan usia
4. Distribusi dan memastikan jumlah orang yang divaksin mencukup untuk tercapai Herd Immunity
5. Efektivitas vaksin belum diketahui dapat bertahan berapa lama, ada potensi untuk pengulangan vaksin setiap beberapa tahun agar tetap ada perlindungan
6. Butuh waktu bulanan hingga tahunan untuk menyuntikkan vaksin ke sejumlah masyarakat untuk mencapai herd immunity. Diperkirakan dibutuhkan 160-250 juta penduduk Indonesia untuk divaksin.
“Masih banyak tantangan yang dihadapi pasca vaksin datang, sehingga protokol kesehatan tetap wajib dilaksanakan hingga pandemi dapat teratasi.”