Bisnis.com, JAKARTA - Menyusul kebijakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru, wisatawan yang datang ke Bali dan Jakarta akan diwajibkan melakukan rapid test antigen.
Dikutip dari Halodoc, tes antigen boleh dibilang sebagai tes screening untuk mendeteksi virus corona dalam tubuh seseorang.
Tes antigen adalah immunoassay yang mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu, yang menunjukkan infeksi virus saat ini. Untuk mengumpulkan sampel yang akan diuji, tes screening ini menggunakan teknik swab pada hidung atau tenggorokan (seperti tes PCR).
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes ini? Menurut CDC, tes swab antigen ini paling efektif dilakukan ketika seseorang dites pada tahap awal infeksi SARS-CoV-2. Alasannya, di masa ini jumlah virus berada dalam jumlah yang paling tinggi di dalam tubuh.
Nah, pertanyaannya selanjutnya, seperti apa gejala ketika tubuh terinfeksi COVID-19 di tahap awal? Menurut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), gejala COVID-19 meliputi:
Demam (87,9 persen);
Batuk kering (67,7 persen);
Kelelahan (38 persen);
Produksi dahak (33,4 persen);
Sesak napas (18,6 persen);
Sakit tenggorokan ( 13,9 persen);
Sakit kepala (13,6 persen);
Hidung tersumbat (4,8 persen)
Di samping itu, ada pula gejala virus corona lainnya yang perlu diwaspadai. Misalnya, anosmia atau hilangnya indra penciuman.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun