Virus corona yang mengganggu saluran pernapasan telah menyebabkan radang pada otak/Antara
Health

Awas! Gejala Radang Otak Muncul Pada Pasien Virus Corona

Syaiful Millah
Rabu, 30 Desember 2020 - 13:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Laporan tentang kabut otak (brain fog) di antara pasien Covid-19 telah lama meningkat. Studi terbaru telah menemukan penyebab gejala ini, lonjakan protein virus dapat dikeluarkan ke otak melalui penghalang di bagian atas sumsum tulang belakang.

Dilansir dari Express UK, Rabu (30/12) ilmuwan dari University of Washington telah mencatat bagaimana virus dapat meresap ke dalam otak pada hewan laboratorium. Penemuan ini bisa menjadi alasan mengapa beberapa pasien menggambarkan kabut otak sebagai salah satu gejala.

Penemuan ini juga merupakan peringatan terhadap potensi kerusakan neurologis yang mampu ditimbulkan oleh virus corona baru dan bagaimana hal tersebut dapat memiliki efek yang bisa bertahan dalam jangka waktu lama.

Studi menunjukkan bahwa Covid-19 mungkin dapat menginfeksi otak karena kemampuannya membawa protein dan kemampuannya untuk melewati penghalang di bagian atas sumsum tulang belakang seseorang.

Semakin banyak laporan muncul tentang orang-orang yang telah pulih dari Covid-19 tetapi mereka merasa tidak seperti diri mereka sendiri. Beberapa menggambarkan gejala seperti mengalami ingatan jangka pendek, kebingungan, ketidakmampuan untuk konsentrasi dan merasa berbeda dari sebelum terinfeksi.

Omar Danoun, ahli saraf di Henry Ford Health System mengatakan beberapa masalah neurologis pada pasien parah termasuk mengalami stroke berat atau cedera traumatis. Dia berharap orang dengan kasus ringan tidak perlu kunjungan rumah sakit terkait masalah neurologis.

Dia melanjutkan sepertiga pasien akan memiliki beberapa jenis penyakit saraf yang terkait dengan Covid-19. Ini termasuk spektrum masalah memori, kabut otak, kejang, stroke, dan neuropati )mati rasa ekstrem biasanya di bagian tangan dan kaki).

“Kami belum memiliki bukti kuat bahwa ini adalah presentasi pasti dari pasien Covid-19 yang akan mengalami brain fog,” katanya.

Kenapa gejala kabut otak terjadi

Peneliti dari University of Washington menemukan protein lonjakan virus, yang digunakan untuk menempel pada sel manusia, dapat melewati sawar darah-otak dan membawa virus bersamaan pada percobaan tikus.

Mereka percaya proses yang sama dapat terjadi pada manusia, yang dapat menjelaskan beberapa gejala Covid-19 yang lebih tidak biasa termasuk sakit kepala, kabut, otak, bahkan kejang. Ketika orang terinfeksi virus, sistem kekebalan mereka menargetkan dan kemudian menyerang protein lonjakan asing.

Virus corona biasanya menyerang paru-paru dan saluran pernapasan, namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa lonjakan protein juga merembes ke otak pada beberapa  pasien yang menyebabkan peradangan.

Proses ini dapat menyebabkan kerusakan neurologis permanen dan tahan lama. Proses ini juga tidak unik karena juga dicatat pada banyak pasien HIV yang juga menderita masalah kognitif serupa karena protein yang dilepaskan oleh virus tersebut.

William Banks, profesor kedokteran di University of Washington mengatakan kesamaan antara HIV dan Covid-19 di otak seperti peristiwa dejavu. Menurutnya, protein lonjakan kemungkinan besar menyebabkan otak melepaskan sitokin dan produk inflamasi.

“Kami tahu bahwa ketika Anda memiliki infeksi Covid-19, Anda mengalami kesulitan bernapas dan itu karena ada infeksi di paru-paru. Tapi penjelasan tambahannya adalah bahwa virus memasuki pusat pernapasan otak dan menyebabkan masalah di sana juga,” katanya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro