Dalam melakukan rapid test antigen ini, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat dan akan berlaku sampai masa liburan Tahun Baru 2021. /KEMENHUB
Travel

Liburan Panjang di Tengah Pandemi Tak Banyak Membantu Agen Perjalanan

Rezha Hadyan
Rabu, 30 Desember 2020 - 11:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pandemi Covid-19 yang merebak sejak awal Maret 2020 benar-benar memukul sektor pariwisata di Tanah Air, terutama bisnis agen perjalanan.

Liburan panjang yang hadir pada masa adaptasi kebiasaan baru beberapa waktu lalu tak banyak berpengaruh bagi agen perjalanan.

Oleh karena itu, mereka tak mau berharap banyak pada momentum liburan akhir tahun yang biasanya menjadi musim panen keuntungan.

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno, perubahan pola berwisata masyarakat membuat peran agen perjalanan terpinggirkan.

Pada masa adaptasi kebiasaan baru, masyarakat lebih memilih untuk berwisata menggunakan kendaraan pribadi bersama keluarga, alih-alih menggunakan kendaraan umum atau bergabung dengan paket wisata. Selain itu, adanya tren staycation juga ikut berpengaruh terhadap agen perjalanan.

“Pola berwisata masih road trip, di satu pulau bersama keluarga menggunakan kendaraan pribadi. Ketika di destinasi [wisata] mereka lebih banyak juga stay di hotel. Kalaupun bepergian juga naik kendaraan pribadi. Kami yang mengemas akomodasi, perjalanan, mengarahkan atau menjadi guide terpinggirkan,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk permintaan paket wisata ke luar negeri, Pauline menyebut bahwa sudah ada permintaan walaupun jumlahnya masih sangat kecil. Sejauh ini, agen perjalanan yang ada di Indonesia hanya menyediakan paket-paket wisata ke beberapa negara saja seperti Turki, Maroko, Uni Emirat Arab, Rusia, dan Uzbekistan.

Negara-negara yang menjadi favorit kunjungan masyarakat Indonesia seperti Korea Selatan, Jepang, dan Singapura hingga saat ini belum membuka pintunya untuk kunjungan wisatawan mancanegara untuk menekan penyebaran Covid-19.

Tentunya hal tersebut menjadi pukulan bagi agen perjalanan. Terlebih saat ini masyarakat cenderung enggan bepergian ke luar negeri lantaran khawatir tertular Covid-19 dan menghindari prosedur yang panjang sebelum berangkat atau saat berada di negara tujuan.

“Diskon juga tak banyak membantu. Jualan masih susah. Diskon yang ada juga tak bisa dibilang murah karena harganya masih jauh lebih mahal dibandingkan dengan diskon saat kondisi normal,” tuturnya.

Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro