Turki dan Brasil tengah mempersiapkan vaksin virus corona (Covid-19) untuk lansia. Namun, Indonesia tidak memasukkan lansia dalam uji klinis ketiga./Januari 2020./Reuters
Health

Epidemiolog: Lansia Harus Jadi Prioritas Program Vaksinasi Virus Corona

Syaiful Millah
Sabtu, 9 Januari 2021 - 13:53
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Syahrizal Syarif mengatakan bahwa orang berusia lanjut atau lansia harus menjadi prioritas dalam program vaksinasi virus corona (Covid-19) yang dilakukan pemerintah.

Dia menuturkan tujuan utama dari upaya vaksinasi yang dilakukan terhadap seluruh masyarakat adalah untuk menurunkan angka kematian dan menurunkan beban pelayanan kesehatan. Baru setelahnya adalah untuk mendapatkan kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Gimana caranya menurunkan angka kematian dan beban kesehatan layanan yang berat sekarang ini? Ya hanya bisa dilakukan kalau vaksinasi diberikan kepada lansia. Mereka harus menjadi prioritas,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (9/1/2021).

Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana memberikan vaksin pada periode pertama yakni mulai Januari hingga April 2021 kepada kelompok prioritas. Mereka adalah tenaga kesehatan, petugas layanan publik, dan lansia.

Akan tetapi, Syahrizal mengingatkan bahwa masih ada tanda bintang (*) pada kelompok lansia, karena pemerintah menyebut keamanan dan efektivitas vaksin yang ada belum teruji kepada kelompok usia tersebut.

Padahal, lanjutnya, vaksin Sinovac – yang telah tersedia di Indonesia – yang diuji di Turki dan Brasil memasukkan kelompok lansia dalam uji klinisnya dan menunjukkan hasil positif. Turki pada akhir tahun lalu telah mengumumkan efektivitas vaksin 91 persen dan Brasil baru saja mengumumkan efektivitas 78 persen.

Syahrizal juga menyampaikan dirilisnya hasil uji coba vaksin Sinovac di Brasil dengan tingkat efektivitas 78 persen menjadi kabar baik bagi Indonesia. Dengan demikian, dia menuturkan Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM) bisa mengkompilasikan data dan mengeluarkan izin penggunaan darurat.

“Ini kan bagus dan tidak apa-apa juga 78 persen. Masyarakat jangan khawatirlah dengan vaksin, ini kan sudah diuji klinis sedemikian rupa di sejumlah negara. Tinggal nunggu izin dan kita lihat implementasi program vaksinasi ke depan,” ujarnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro