Hipertensi menjadi penyakit pembunuh tertinggi di masyarakat./Ilustrasi/Wowamazing
Health

Waspada, Lima Penyakit Pembunuh Masyarakat Indonesia Terbanyak

Novita Sari Simamora
Senin, 25 Januari 2021 - 07:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Ada lima jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia, mayoritas adalah penyakit tidak menular tetapi menjadi pembunuh terbanyak.

Mengutip data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Indonesia mengalami kenaikan jumlah prevalensi penyakit tidak menular dan menjadi penyebab kematian tertinggi masyarakat Indonesia. 

Mengutip dari Siloam Hospital, Senin (25/1/2021), berikut lima jenis penyakit yang memerlukan perhatian khusus di Indonesia: 

1. Hipertensi 

Hipertensi telah menyebabkan kematian sekitar 8 juta orang per tahun. Dari tahun ke tahun, jumlah penderita hipertensi selalu naik.

Fakta menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi naik dari 25,8 persen pada tahun 2013 menjadi 34,1 persen pada tahun 2018. Kondisi ini mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang per tahun.

Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sebagian besar penderitanya tidak mengalami tanda-tanda atau gejala, sehingga tidak menyadari bahwa tubuhnya telah terkena hipertensi.

Dalam beberapa kasus, penderita baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi. Maka itu, tak dapat dipungkiri jika hipertensi menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

2. Diabetes melitus

Ancaman penyakit diabetes melitus sangat berbahaya, karena prevalensi penyakit ini naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen per tahun 2018. Kondisi ini membuat harapan hidup berkurang 5 hingga 10 tahun.

Masyarakat perlu berhati-hati agar tidak terkena diabetes melitus, karena komplikasi yang ditimbulkan akibat penyakit ini mampu berdampak buruk bagi fungsi mata, jantung, ginjal, kulit, saraf, hingga saluran pernapasan. 

3. Stroke

Stroke menjadi penyakit tidak menular yang menyebabkan kasus kematian terbanyak. Pada tahun 2018 prevalensi stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen.

Walaupun kasus stroke sering ditemukan pada kelompok usia 45-74 tahun, stroke juga banyak ditemukan pada kelompok usia 15-24 tahun di Indonesia.  

4. Gagal ginjal kronis

Sebanyak 30.554 pasien aktif menjalani dialisis pada tahun 2015, sebagian besar jumlah tersebut adalah penderita gagal ginjal kronis. Keterlambatan deteksi dan penanganan terhadap penyakit ini membuat prevalensi kematian cukup tinggi. 

Data prevalensi pada 2013 mencatat, gagal ginjal kronis pada tahun tersebut adalah 2 persen, tapi telah meningkat menjadi 3,8 persen pada tahun 2018. Selain gaya hidup yang tidak sehat, gagal ginjal kronis juga disebabkan oleh diabetes melitus, tekanan darah tinggi, hingga obesitas.

5. Kanker

Saat ini kanker menjadi penyakit tidak menular penyebab kematian terbanyak setelah stroke dan hipertensi. Data prevalensi penyakit ini naik dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen pada tahun 2018.

Merokok menjadi faktor risiko utama yang menyebabkan 20 persen kematian akibat kanker dan 70 persen kematian akibat kanker paru-paru di dunia.

Adapun penaikan prevalensi untuk kelima penyakit ini disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat masyarakat Indonesia. Maka itu, penerapan gaya hidup sehat sangat diperlukan sebagai langkah pencegahan penyakit.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro