Bisnis.com, JAKARTA – Setahun sejak virus corona baru dikonfirmasi, para peneliti masih terus melakukan studi untuk menemukan lebih banyak informasi tentang virus pandemi ini.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Surgical Pathology telah menyebutkan tiga perubahan kulit yang dapat menandakan awal gejala atau permulaan Covid-19.
Penelitian yang dilakukan di klinik Salamanca di Madrid itu menemukan bahwa bintik-bintik, ruam, dan gatal-gatal merupakan indikasi infeksi corona. Penelitian juga menunjukkan adanya pola perkembangan gejala non-klasik tersebut.
Menurut para ilmuwan, reaksi kulit bisa muncul sebelum gejala biasa Covid-19 seperti batuk dan hilangnya indera perasa atau penciuman muncul. Hasil ini merupakan analisis dari data pasien usia 7-13 tahun dan 28-83 tahun selama gelombang pertama pandemi.
Dalam pernyataannya, rumah sakit Madrid Metropolitan mengatakan lima jenis manifestasi kulit yang terdaftar adalah 11 lesi akroiskemik atau chilblains, 9 eksantema atau ruam, 2 proses purpura, 1 ruam seperti gatal, dan 2 non spesifik.
“Penelitian juga menemukan keberadaan virus di sel endotel dapat mengaktifkan mekanisme yang memicu munculnya peradangan, yang menyebabkan lesi dermatologis,” kata rumah sakit dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Express UK, Selasa (2/2).
Para peneliti mengatakan sebagian besar lesi kulit di bagian kaki dan ekstremitas bawah tubuh. Namun, mereka juga menemukan ada beberapa kasus terisolasi di mana gejala ini muncul dan ditemukan di bagian tangan pasien.
Para peneliti sejauh ini tidak menemukan korelasi antara masalah kulit dan tingkat keparahan kondisi pernapasan yang disebabkan oleh infeksi. Adapun, semua responden yang mengikuti penelitian menunjukkan gejala Covid-19 pada saat pengambilan sampel.
Pengujian PCR akan memberi tahu apakah orang mengalami infeksi Covid-19 atau tidak. Para peneliti menyarankan deteksi dini dari masalah kulit ini dapat mengingatkan pada beberapa kasus virus corona baru dan dengan demikian dapat melakukan upaya pencegahan.