Bisnis.com, JAKARTA - Ketika Anda berada di tengah-tengah perceraian, Anda mungkin mengalami perasaan kesepian yang intens atau tidak ada yang mengerti apa yang Anda alami.
Reaksi ini adalah reaksi yang umum dihadapi saat menghadapi masa-masa sulit. Pada masa sulit ini mengetahui bahwa Anda tidak sendirian bisa menjadi pelipur lara bagi Anda. Setidaknya, memahami alasan bercerai bisa menjelaskan mengapa Anda melalui hal ini.
Dikutip dari laman Survive Divorce, Rabu (3/2/2021), semua pernikahan akan mengalami kesulitan cepat atau lambat, contohnya saat Anda merasa ada hal-hal yang tampak aneh dengan pasangan akhir-akhir ini, atau argumen dengan pasangan menjadi lebih sering, serta pertengkaran berlangsung lebih lama.
Mengetahui alasan-alasan umum orang-orang bercerai mungkin justru akan membantu pernikahan Anda, berikut 11 alasan umum orang bercerai dikutip dari Survive Divorce:
1. Uang
Uang menjadi salah satu alasan paling umum saat bercerai dan membuat pasangan yang menikah menjadi "gila" karena uang menyentuh banyak bagian dari kehidupan manusia. Tidak peduli seberapa banyak uang yang Anda miliki, selalu ada masalah uang sebagai penghubung utama dalam pernikahan.
Misalnya mulai dari tujuan yang berbeda terhadap tujuan masa depan, atau memiliki utang yang tidak diketahui pasangan lain, penghasilan yang lebih banyak atau lebih sedikit dari pasangan, kehilangan pekerjaan, hingga tidak bijak menggunakan kartu kredit bisa menjadi alasan membawa pernikahan anda berujung perceraian.
Anda mungkin tidak akan sepenuhnya menghindari masalah keuangan, tetapi jika Anda menghadapi tantangan keuangan dengan kejujuran dan sebagai sebuah tim, pernikahan Anda memiliki peluang jauh lebih baik untuk bertahan hidup.
2. Kurangnya Keintiman
Keintiman melibatkan memperhatikan pasangan. Tanda pernikahan yang sehat untuk menanyakan dan mendengarkan bagaimana hari yang telah dilewati pasangan, atau menanyakan apa kekahwatiran, atau sedang mengalami sedikit sakit di tubuhnya.
Ketika keintiman kecil ini hilang, setiap pasangan mungkin merasa ditolak. Hal ini kemudian bisa mengarah lebih jauh kepada kualitas hubungan. Seiring waktu ini akan membuat pasangan atau Anda merasa tidak dicintai atau pun tidak dihargai.
3. Ketidaksetiaan
Perselingkuhan secara fundamental mengubah pernikahan karena akan mengikis kepercayaan dan menyebabkan gangguan dalam komunikasi. Namun yang mengejutkan, banyak pasangan suami istri yang berususan dengan masalah perceraian dan menemukan cara untuk tetap bersama.
4. Kekerasan
Banyak orang berpikir kekerasan hanyalah masalah fisik, tapi sebenarnya kekerasan secara materil dan juga emosional adalah bagiannya. Berteriak, tidak perhatian, selalu menampilkan kemarahan, menekan akses keuangan, komentar menyakitkan juga sama merusaknya dengan kekerasan secara fisik.
5. Kurangnya Kompatibilitas
Pada pernikahan yang sehat, perubahan diartikan sebagai hal yang baik. Namun pada pernikahan lain, perubahan artinya menjadi makin terpisah. Perlu diingat bahwa perubahan tidak bisa dihindari.
Suka atau tidak, jika Anda telah menikah selama beberapa waktu, Anda yang sekarang bukanlah Anda yang dulu. Hal yang sama berlaku untuk pasangan Anda.
6. Penampilan Fisik
Laki-laki maupun perempuan ingin pasangan yang menarik. Perubahan dalam penampilan fisik dapat mempengaruhi tingkat keintiman, harga diri, dan banyak bagian dari kehidupan lain. Hal ini bisa menciptakan tantangan tersendiri untuk pernikahan.
7. Kecanduan
Ketika kecanduan hadir dalam penikahan ini akan menyebabkan pasangan untuk berbohong, menipu, mencuri, atau mengkhianati kepercayaan mendasar. Kecanduan ini tidak hanya terbatas kepada alkohol, atau obat-obatan terlarang. Kecanduan bahkan juga termasuk ketika Anda tidak bisa mengontrol pengeluaran.
8. Menikah Saat Usia Muda
Salah satu alasan terbesar pasangan untuk bercerai adalah tidak sepenuhnya mempersiapkan diri mengenai pernikahan. Kurang dewasa, kurang mapan, belum matang dan tidak mengerti cara berkomunikasi yang efektif juga menjadi alasan perceraian.
9. Menikah Karena Alasan yang Salah
Beberapa orang yang menikah memiliki harapan yang tidak masuk akal tentang pernikahan yang seharusnya, dan mereka akhirnya kecewa karena dongeng tidak sesuai dengan kenyataan.
Semua pernikahan mengalami pasang surut, tetapi juga harus ada aliran dan keteraturan alami dalam hubungan Anda. Aliran ini harus bisa dirasakan dan dilihat ketika proses pendekatan sebelum Anda menikah.
10. Kurangnya Komunikasi
Ketika Anda dan pasangan tidak bisa lagi berkomunikasi secara konstruktif, pernikahan Anda mungkin dalam masalah yang besar. Komunikasi bisa menjadi hal awal yang dikorbankan ketika Anda menghadapi kehidupan yang sibuk.
Akan berbahaya ketika Anda melakukan autopilot dan membuat asumsi dalam hal komunikasi. Hal ini bisa berarti Anda menempatkan diri pada banyak kebencian, frustasi, kemarahan, dan banyak hal lain yang akan menyebar ke dalam kehidupan pernikhan Anda.
11. Kurangnya Kesetaraan dan Identitas
Pernikahan yang ideal harus melibatkan komunikasi terbuka dan kompromi dengan ruang bernafas sehingga kedua belah pihak merasa memiliki kepentingan yang berarti dalam kemitraan yang seringkali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Menikah tidak selalu berarti bersama. Anda bisa mencekik suatu hubungan jika tidak memberinya waktu dan ruang yang dibutuhkan untuk berkembang.