Skotlandia, Prancis, dan Korea Selatan
Skotlandia
Skotlandia juga memiliki permainan pesta untuk Hari Valentine. Setiap orang menuliskan namanya di selembar kertas, yang kemudian dimasukkan ke dalam dua topi - satu dengan nama laki-laki dan yang lainnya dengan nama perempuan.
Semua orang menuliskan nama, dan pasangan itu berpasangan untuk malam itu.
Karena tidak mungkin nama itu benar-benar cocok, pria itu harus tetap bersama wanita yang memilih namanya, terlepas dari nama siapa yang dia pilih.
Prancis
Prancis memiliki kebiasaan aneh (sekarang dilarang) yang disebut "une loterie d'amour" di mana pria dan wanita lajang berkumpul di rumah-rumah yang saling berhadapan.
Mereka akan berpasangan dengan berteriak satu sama lain, dan jika pria itu tidak menyukai Valentine-nya pada akhirnya, dia bisa meninggalkannya di tengah hari.
Di malam hari, para wanita yang ditinggalkan akan membuat api unggun bersama untuk membakar foto-foto dan mengutuk para pria yang telah mencaci mereka. Akhirnya, pemerintah Prancis menghentikan praktik tersebut karena kejahatannya.
Korea Selatan
Di Korea Selatan, tanggal 14 setiap bulan didedikasikan untuk aspek cinta. Misalnya, Mei adalah Hari Mawar, Oktober adalah Hari Anggur, dan Desember adalah Hari Pelukan.
Pada 14 Februari, wanita memberikan cokelat kepada pria, dan pada 14 Maret (disebut juga "White Day"), pria memberikan permen - bukan cokelat - kepada wanita.
Orang-orang yang tidak menerima apa pun pada kedua hari itu berkumpul pada tanggal 14 April, AKA Black Day, untuk makan mie kacang hitam (jajangmyeon) dan meratapi kelajangan mereka.
Tradisi Korea Selatan sangat mirip dengan yang ada di Jepang, di mana wanita memberi pria "Honmei choco" atau "coklat perasaan sejati," dan pria membalas budi pada bulan Maret pada Hari Putih.