Bisnis.com, JAKARTA – Perdebatan tentang berapa lama vaksin akan menawarkan perlindungan terhadap virus corona terus berlangsung, tapi setidaknya satu raksasa industri farmasi melaporkan bahwa mereka percaya vaksin Covid-19 untuk beberapa waktu akan berbasis tahunan.
CEO Johnson & Johnson Alex Gorsky mengatakan bahwa vaksin saat ini memang efektif untuk mengurangi dampak Covid-19, tapi virus itu juga terus bermutasi. Seperti yang ditemukan di banyak negara, paling terkenal adalah mutasi Afrika Selatan, Inggris, dan Brasil.
“Setiap kali virus bermutasi, hampir seperti klik lain pada tombol sehingga kita dapat melihat varian lain. Mutasi lain dapat berdampak pada kemampuannya untuk menangkis antibodi atau memiliki respons berbeda terhadap terapeutik dan vaksin,” katanya seperti dikutip Fox News, Kamis (11/2).
Vaksin Johnson & Johnson yang menunggu otorisasi penggunaan darurat dari Food and Drug Administration (FDA) adalah suntikan satu dosis yang dikembangkan menggunakan adenovirus, berbeda dengan teknologi mRNA yang diandalkan oleh Moderna dan Pfizer.
Vaksin tersebut dilaporkan menunjukkan kemanjuran 66 persen dalam uji coba global, sementara dua lainnya adalah Moderna dengan kemanjuran 94 persen dan Pfizer dengan kemanjuran 85 persen melawan virus corona.
Kepada CNBC, Gorsky mengatakan bahwa perusahaan juga memiliki vaksin dua dosis yang saat sedang masih dalam proses pengerjaan. Sayangnya, data uji coba dari vaksin dua suntikan itu baru diharapkan keluar pada akhir tahun ini.
Baik Moderna maupun Pfizer telah menjamin kemampuan vaksin mereka untuk menangkis varian virus corona. Meskipun sejumlah pihak mengatakan bahwa varian Afrika Selatan mungkin terbukti bakal merepotkan karena vaksin hanya memberikan perlindungan minimal.
Pakar ahli penyakit menular ternama Amerika Serikat, Anthony Fauci, mengatakan virus harus berfungsi sebagai seruan guna membangunkan pemerintah dan perusahaan pengembang agar lebih gesit dan dapat menyesuaikan diri.
“Siap membuat versi vaksin yang sebenarnya secara khusus diarahkan pada mutasi apa pun, itu adalah hal yang lazim,” katanya. Terlebih Pfizer telah membanggakan fleksibilitas teknologi mRNA yang dapat dengan mudah memungkinkan penyesuaian pada produknya jika diperlukan.