Bisnis.com, JAKARTA - “Gong xi fa cai, ang pao lai!” (semoga tahun baru ini banyak rejeki, minta ang pao dong!), menjadi kalimat yang rutin diucapkan dan didengar saat imlek.
Bagi kamu yang etnis Tionghoa dan belum menikah, tahun baru Imlek pasti menjadi moment tahunan yang ditunggu-tunggu karena akan mendapatkan ang pao alias amplop merah saat kumpul bersama keluarga.
Namun, uang angpao tersebut harus dikelola dengan baik daripada habis tidak karuan. Johny Gunawan Wealth & Finance Coach dari Hartanah Group mengatakan kegembiraan mendapatkan angpao saat Imlek sebetulnya bisa menjadi kesempatan baik untuk belajar menginvestasikannya ke instrumen investasi yang tepat.
Jhonny mengatakan bahwa pada umumnya, pendapatan dibagi menjadi dua tipe, yaitu pendapatan yang rutin dan tidak rutin. Pendapatan rutin adalah pendapatan yang pasti diterima setiap bulannya dan umumnya berjumlah tetap, contohnya adalah gaji, hasil sewa dan lain-lain.
Adapun pendapatan tidak rutin adalah pendapatan yang diterima dalam periode tertentu dan umumnya jumlahnya tidak sama dan tidak tetap, contohnya bonus, pendapatan usaha, Tunjangan Hari Raya (THR) termasuk ang pao.
Menurutnya selama masa pandemi masyarakat kian menyadari pentingnua menyimpan uang untuk menghindari kondisi buruk.
"Investasi yang beragam seperti reksadana forex, emas, dan lainnya memastikan bahwa Anda memiliki banyak peluang untuk menghasilkan kekayaan yang tidak bergantung pada satu faktor, membuat Anda tetap fleksibel dan mudah beradaptasi secara finansial," tutupnya.
Baca Juga Ini 10 Tradisi Dalam Perayaan Imlek |
---|
Daripada angpa tahun ini habis untuk jajan lebih baik dialokasikan untuk beberapa hal berikut ini :
1. Menabung
Menabung itu perlu dibiasakan, baik untuk pendapatan rutin maupun non rutin dan manfaatnya akan dipetik di masa depan. Setelah uang angpao digunakan untuk kebutuhan dan ditabung, sisanya dapat diunakan untuk membeli barang yang diinginkan di luar kebutuhan sehari-hari. "Menabung rutin itu akan menjamin tersedianya dana kas yang akan membuat kamu tenang karena adanya bantalan jika keadaan semakin buruk. Bahkan jika tabungan kamu sudah cukup, kamu bisa memindahkannya ke produk investasi yang lebih besar nilai," ujarnya. pengembaliannya.
2. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang, adalah reksa dana yang isinya deposito (term deposit), surat utang yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun dan setara kas. Reksa dana pasar uang ini untuk kebutuhan dana darurat, karena lebih aman dan reksa dana pasar uang ini bukan obyek pajak.
3. Emas
Ang pao kamu bisa juga ditaruh untuk membeli emas. Kenapa emas menarik? Sepanjang tahun 2019 sampai dengan tahun 2020, harga emas dalam satuan US$/gram dalam 5 tahun menunjukan pola yang cenderung naik. Grafik emas selama 5 tahun menunjukan polanya yang juga naik.
"Namun perlu diketahui bahwa emas bukanlah produk investasi. Emas hanya sarana untuk menjaga inflasi. Emas dapat digunakan sebagai kebutuhan darurat ke depan jika ada keperluan mendadak. Kamu dapat menggadaikan atau menjual emas tersebut untuk memenuhi kebutuhan mendadak kamu," terangnya.
4. Forex
Forex adalah sebuah transaksi pertukaran mata uang asing. Kamu bisa menghasilkan uang terlepas dari naik atau turunnya uang. Dan untuk melindungi modal, kamu dapat menggunakan strategi lindung nilai untuk melindungi modal kamu. Sehingga jika terjadi analisis yang salah, modal kamu tetap terlidungi dan tidak ada kerugian yang kamu alami.