Bisnis.com, JAKARTA --Sejak tanggal 13 Januari 2020, program vaksinasi Covid-19 resmi dimulai. Vaksin menjadi sebuah harapan untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun di seluruh dunia.
Sayangnya, program vaksinasi Covid-19 belum bisa menjangkau banyak golongan masyarakat. Dengan keterbatasan data uji klinis, wanita hamil termasuk ke dalam kriteria orang yang belum bisa menerima vaksin.
Padahal, seperti tergambar dalam hasil survei yang dilakukan oleh Teman Bumil dan Populix pada 1.709 responden, 89 persen responden mengetahui bahwa Covid-19 memiliki dampak yang serius untuk kesehatan di Indonesia. Sebanyak 51,5 persen di antaranya dengan sukarela akan melakukan vaksinasi, apa pun jenis vaksinnya.
Berdasarkan hasil survei yang sama, 88 persen responden percaya tingkat keparahan sebuah penyakit bisa dikurangi dengan vaksin dan beberapa dari mereka ingin mendapatkan kesempatan yang sama untuk divaksin agar memiliki kekebalan tubuh terhadap Covid-19.
Meski demikian, 54 persen di antaranya masih tidak terpengaruh setelah melihat Presiden dan tenaga kesehatan divaksin. Dari responden yang masih ragu ini, mayoritas masih tidak percaya dengan efektivitas, keamanan,dan kualitas vaksin.
Terlepas dari itu, perkembangan ilmu pengetahuan seputar Covid-19 memberikan kabar gembira untuk ibu menyusui. Per tanggal 11 Februari 2021 berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan, menyatakan ibu menyusui dapat diberikan vaksin Covid-19, bersama dengan kelompok yang lain, seperti lansia, pengidap komorbid, serta penyintas.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh dr. Adaninggar RA, Sp.PD, edukator dan penggiat edukasi kesehatan Covid-19. Menurutnya, dari pengalaman sebelumnya, vaksin yang berplatform sama dengan vaksin Covid-19, yaitu inactivated virus, relatif aman untuk ibu menyusui karena tidak menimbulkan kecacatan pada bayi, tidak membuat bayi sakit, serta tidak berefek buruk pada ibunya.
“Dari sini para ahli mempertimbangkan risiko vaksin Covid-19 itu sendiri, tidak sebesar risiko ketika ibu menyusui terinfeksi Covid-19, yang gejalanya tidak bisa diperkirakan apakah akan bergejala ringan, sedang, atau berat,” ujar dr Ninggar dalam keterangan yang diterima Bisnis, Selasa (16/2/2021).
Ninggar menambahkan, bahwa selama ini, hanya ada 2 vaksin yang terbukti tidak aman untuk diberikan kepada ibu menyusui, yaitu vaksin yellow fever dan smallpox karena berisi virus yang hidup, namun dilemahkan.
Adapun, vaksin lainnya seperti vaksin influenza, polio, rabies yang platformnya sama seperti vaksin Covid-19, aman diberikan kepada ibu menyusui.
#satgasCovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun