Mata bintit
Health

Peneliti Temukan Hal Aneh pada Mata Pasien Covid-19 Parah, Apa Itu?

Syaiful Millah
Jumat, 19 Februari 2021 - 18:14
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti menemukan adanya bintil yang disebut nodul di mata pasien yang terinfeksi virus corona Covid-19 parah. Peneliti berhipotesis itu disebabkan oleh peradangan yang terkait virus.

Dilansir dari New York Post, Jumat (19/2) sebuah tim peneliti Perancis menerbitkan temuan itu di jurnal Radiology. Mereka meneliti 129 pasien Covid-19 parah yang menjalani tes MRI otak di 16 rumah sakit antara bulan Maret dan Mei tahun lalu.

Ditemukan, sembilan pasien (sekitar 7%) memiliki setidaknya satu ciri yang disebut sebagai nodul hyperintense di bagian belakang mata di kawasan makula, yang merupakan kunci untuk penglihatan jelas. Hampir semua pasien yang mengalami ini memiliki nodul di kedua mata.

Masih belum jelas apa yang menyebabkan binti itu, tapi para ilmuwan berpendapat bahwa itu dikarenakan adanya peradangan terkait virus atau karena posisi tengkurap dalam waktu yang lama.

Tujuh dari sembilan pasien dilaporkan berada dalam posisi tengkurap lama, karena posisi itu memungkinkan oksigenasi yang lebih baik. Oleh sebab itu, peneliti membuat hipotesis demikian.

Tim juga menindaklanjuti pasien untuk memeriksakan kemungkinan kehilangan penglihatan. Mereka juga telah memulai penelitian lain pada pasien Covid-19 ringan hingga sedang, untuk menemukan adakah kasus serupa di kelompok tersebut.

Sementara itu, enam dari pasien dalam penelitian mengalami obesitas, dua menderita diabetes, dan dua menderita hipertensi. Delapan pasien menjalani perawatan intensif karena serangan Covid-19 yang parah.

Augustin Lecler, penulis dan profesor di University of Paris mengatakan penelitian menunjukkan bahwa beberapa pasien dengan Covid-19 parah memiliki satu atau beberapa nodul di kutub posterior dunia.

Melalui penelitian ini, penulis mengatakan skrining dapat membantu mengelola manifestasi serius yang berpotensi memengaruhi mata, akibat dari penyakit Covid-19 yang telah dilaporkan berpengaruh pada banyak organ vital selain sistem pernapasan.

Namun, studi itu memiliki beberapa keterbatasan seperti kurangnya kelompok kontrol dan pengujian sampel untuk SARS-CoV-2 pada mata dan konjungtiva atau selaput yang menutupi mata dan kelopak mata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro