Bisnis.com, JAKARTA - Kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) sering kali dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung karena mengangkut kolesterol yang disimpan di arteri ke hati untuk dihilangkan.
Berbeda dengan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang menyebabkan penumpukan di arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Meskipun obat penurun kolesterol LDL menurunkan risiko penyakit jantung, tetapi obat peningkat kolesterol HDL belum terbukti efektif menurunkan risiko penyakit jantung.
Melansir Medical Xpress pada Senin (1/3/2021), studi yang dilakukan oleh Hospital del Mar Medical Research Institute (IMIM), yang diterbitkan dalam jurnal Metabolism, Clinical and Experimental menunjukkan bahwa tidak semua kolesterol baik (HDL) itu sehat.
Peneliti menganalisis karakteristik genetik yang menentukan ukuran partikel kolesterol HDL yang kemudian mempelajari hubungannya dengan risiko serangan jantung.
Kesimpulan dari studi tersebut adalah karakteristik genetik yang terkait dengan pembentukan partikel kolesterol HDL yang besar secara langsung memiliki risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Sementara itu, fitur yang terkait dengan partikel kolesterol HDL yang kecil memiliki risiko serangan jantung yang lebih rendah.
"Ada hubungan kausal positif antara ukuran partikel kolesterol HDL dan risiko serangan jantung. Meskipun kita harus meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam darah, mereka harus selalu menjadi partikel kecil," jelas peneliti utama studi tersebut sekaligus peneliti di Rumah Sakit del Mar-IMIM Robert Elosua seperti dikutip Bisnis.com, Senin (1/3/2021).
Sementara Dr. Álvaro Hernáez, peneliti IDIBAPS dan CIBEROBN mengungkapkan artikel kolesterol HDL lebih efektif dalam memindahkan kolesterol ke hati sehingga bisa dibuang. Saat ini, belum ada obat yang meningkatkan kadar kolesterol HDL dan mengurangi risiko penyakit jantung.
"Jika kita perlu melakukan sesuatu yang berkaitan dengan HDL, itu adalah meningkatkan jumlah partikel kecil, yang secara memadai melakukan fungsi menghilangkan kolesterol, yang benar-benar memindahkannya ke hati untuk dibuang, dan tidak mengizinkannya. terakumulasi di arteri dan menyebabkan penyakit jantung," jelasnya.