Bisnis.com, JAKARTA - Putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep disebut telah melakukan tindakan ghosting kepada mantan pacarnya Felicia Tissue.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang teman Felicia dari Singapura yang bernama Kimberley. Dari akunnya @kimberleyneo yang diunggah ulang oleh ibunda Felicia Meilia Lau ke dalam akun Instagram miliknya @meilia_lau, Kaesang diketahui menghilang dan mengabaikan pesan yang dikirim Felicia kepadanya.
"No answers, no replies, and suddenly removing all photos of her from your account, you left Felicia hanging with no idea what happened," tulis Kimberley. Adapun, artinya adalah 'tidak ada jawaban, tidak ada balasan dan tiba-tiba menghapus semua fotonya dari akunmu, kamu mengantungkan Felicia tanpa penjelasan apa yang terjadi'.
Baca Juga Ini Kronologis Putusnya Hubungan Kaesang dan Felicia, Sempat Janji Ingin Nikah di Akhir 2020 |
---|
"Then for no reason, you started ghosting her as if she wasnt ever important in your life." Artinya, 'lalu tanpa alasan, Anda mulai ghosting seolah-olah dia tidak pernah penting dalam hidupmu'.
Istilah 'ghosting' sendiri sudah ramai sejak beberapa tahun terakhir. Ghosting adalah kondisi ketika pasangan Anda menghilang tanpa pesan sama sekali.
Tiba-tiba saja pasangan Anda tidak menelepon, mengirim pesan teks, dan tidak ada koneksi di media sosial.
Dikutip dari Psycom, tipe kepribadian yang menghindar atau mereka yang ragu untuk membentuk atau menghindari keterikatan dengan orang lain - seringkali karena penolakan orang tua - cenderung enggan untuk menjadi sangat dekat dengan orang lain karena masalah kepercayaan dan ketergantungan.
Orang dengan tipe ini sering menggunakan metode mengakhiri hubungan secara tidak langsung metode atau lebih cenderung menggunakan ghosting untuk memulai perpisahan.
Lantas, apa yang harus dilakukan jika kamu korban ghosting?
Tindakan ghosting sangat menyakitkan dan merupakan penolakan yang kejam. Ini akan sangat menyakitkan karena Anda ditinggalkan tanpa alasan dan Anda tidak tahu bagaimana cara memprosesnya. Jika Anda memiliki masalah kepercayaan diri atau penelantaran, maka ghosting dapat memperparah kondisi mental Anda.
Gwendolyn Seidman Ph.D., Associate Professor di Departemen Psikologi di Albright College, menyarankan agar korban ghosting menghindari apapun yang mengingatkan Anda dengan mantan Anda karena hal ini dapat menimbulkan emosi yang sakit.
"Dia [pelaku ghosting] tidak akan membantu mengakhiri kondisi emosional atau memberikan alasan mengapa dia putus dengan Anda," ujarnya.
Seidman juga menyarankan agar Anda mencari distraksi. Sadari bahwa hal ini terjadi bukan salah Anda dan Anda tidak melakukan hal salah apapun.
"Anda harus menyadari bahwa jika mantan Anda memilih strategi ghosting untuk memutuskan hubungan dengan Anda, strategi tersebut mungkin memberi tahu Anda sesuatu tentang mereka dan kekurangan mereka, daripada menunjukkan bahwa masalahnya ada pada Anda," kata Seidman.