Bisnis.com, JAKARTA – Pengobatan yang memungkinkan penanganan pasien positif virus corona baru terus dikembangkan. Setelah vaksin suntikan, ilmuwan mengembangkan pengobatan pil Covid-19 yang menunjukkan hasil positif.
Pengujian tahap pertama dari pil Covid-19 eksperimental yang disebut Molnupiravir menunjukkan tanda keefektifan yang menjanjikan dalam mengurangi virus pada pasien. Molnupiravir dikembangkan oleh Merck dan Ridgeback Biotherapeutics.
Marc Siegel, profesor klinis kedokteran dari New York University School of Medicine, mengatakan pencapaian ini kemungkinan menjadi hasil terbaik, mengingat pil virus corona baru saja dipelajari dalam uji coba tahap dua dan secara harfiah menghentikan virus di jalurnya.
“Tidak ada virus yang ditemukan pada pasien yang diteliti,” katanya seperti dikutip Fox News, Senin (8/3/2021).
Obat tersebut akan berfungsi sebagai pengobatan di rumah selama 5 hari, untuk menghentikan virus berkembang biak sebelum menyebabkan kerusakan besar. Siegel menuturkan teraputik ini bisa dipasarkan dalam waktu empat hingga lima bulan mendatang.
Dia melanjutkan meskipun sejauh ini baru ada 182 pasien yang diteliti selama pengujian, tapi pil tersebut masih sangat menjanjikan bagi ribuan orang. Ini mungkin merupakan pengobatan yang bisa mengendalikan pandemi, dibarengi dengan vaksin.
Siegel memperkirakan Amerika Serikat bakal bebas dari pandemi virus corona pada musim panas (Juni-Agustus) tahun ini. Dia menyebut pengobatan Molnupiravir akan sangat membantu untuk menangani kasus yang terisolasi.
“Ini adalah pil pertama yang kami miliki, yang mungkin dapat digunakan sebagai senjata untuk melawan Covid-19,” ujarnya.