Bisnis.com, JAKARTA - Ratusan pelaku industri pariwisata Indonesia bersaing dengan lebih dari 10.000 peserta dari 181 negara dalam perhelatan Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin, Jerman.
Ratusan pelaku industri pariwisata Indonesia yang selalu hadir setiap tahun di ITB Berlin tersebut mempromosikan dan menjual beragam paket wisata kepada pengunjung.
Pada tahun ini, ajang yang ke-55 kali tersebut diputuskan oleh penyelenggara untuk diselenggarakan secara digital mengingat dunia masih belum pulih dari pandemi Covid-19.
Selain menjadi ajang pameran destinasi wisata, ITB Berlin juga menjadi wadah pertukaran pikiran dan gagasan untuk perbaikan bisnis pariwisata internasional melalui forum ITB Convention.
Bersama panelis lain dari Jerman, Finlandia, Israel, dan OECD, Dubes Indonesia untuk Jerman Arif Havas Oegroseno mewakili Indonesia di ITB Convention virtual yang bertajuk Economic Sustainability: Recovery and Resilience of Destinations.
“Indonesia adalah salah satu contoh baik ketahanan pariwisata (tourism resilience) karena memiliki berbagai tantangan seperti bencana alam dan terorisme," ungkap Oegroseno seperti dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri pada Selasa (16/3/2021), .
Dia mencontohkan bagaimana pariwisata Indonesia bisa cepat pulih dari tantangan eksternal seperti bencana gempa, tsunami, dan gunung berapi serta dua peristiwa bom Bali.
Panel diskusi menyoroti sejumlah isu terkait tantangan yang dihadapi sektor pariwisata ditengah situasi pandemi dan pencarian metode terbaik pemulihan dunia pariwisata, salah satunya melalui sustainable destinations, pengembangan tourism resilience dan sustainable investments.
ITB Berlin versi digital tahun ini diselenggarakan pada 9-12 Maret 2021 dan menjadi gelaran ITB Berlin pertama yang dilakukan secara virtual sejak gelaran perdana pada 1966.
Baca Juga 5 Daya Tarik Obyek Wisata Pulau Tidung |
---|
Meskipun pameran pariwisata kali ini tidak dilakukan secara fisik, namun masih mampu menarik keikutsertaan 3501 eksibitor virtual yang memamerkan produknya.