Bisnis.com, JAKARTA – Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2021 sudah dibuka sejak 15 Maret 2021 lalu. Ratusan ribu siswa Indonesia bersaing ketat untuk memperebutkan kursi di perguruan tinggi negeri impian mereka melalui seleksi ini.
Selain mempersiapkan diri secara akademis, kondisi kesehatan mental para peserta UTBK 2021 juga harus tetap dijaga agar tetap stabil dalam menghadapi seleksi ini.
Ni Putu Putri, Psikolog Anak mengatakan dengan kondisi mental yang stabil, peserta akan lebih mudah mencerna materi dan mengerjakan soal saat hari-H ujian. Adapun, dia memiliki beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental.
“Pertama, jaga emosi, karena saat emosi kita cenderung kurang bisa mengakses memori dan mencerna materi. Maka dari itu, kita harus bisa mengontrol emosi tanpa menolaknya agar otak kita lebih lancar ketika belajar dan mengerjakan soal,” ujarnya diskusi virtual, Sabtu (27/3/2021).
Dia melanjutkan, salah satu cara untuk mengatur emosi adalah menentukan cara masing-masing dalam menyalurkannya. contohnya seperti menggambar, menulis, atau sekadar mengatur nafas agar peserta jauh lebih tenang.
Selain itu, dia mengatakan penting bagi peserta untuk menjaga kognisi, di mana pada masa ujian seperti saat ini, banyak siswa merasa takut dan gugup akan ujian.
“Hal itu sangatlah wajar. Namun, kamu harus memberikan keyakinan pada dirimu bahwa kamu pasti bisa menghadapi semua ujian yang ada di depan. Jangan biarkan rasa takutmu akan ujian membuatmu takut untuk memulai belajar. Mulai langkah dari yang kecil, seperti mencicil materi setiap harinya, sebab hal besar dapat dimulai dari yang kecil, sedikit demi sedikit,” katanya,
Namun, dia mengatakan tidak kalah penting bagi peserta untuk menjaga relasi. Sebab, dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian, tak jarang mereka akan merasakan kejenuhan akan belajar.
Maka dari itu, menurutnya, penting sekali pada masa ujian seperti saat ini untuk tetap menjalin komunikasi dengan teman-teman seperjuangan.
“Sekadar saling bercerita melalui telepon atau video call dengan teman dan memberikan dukungan satu sama lain dapat melepaskan rasa rindu dan jenuh, ditambah pada masa pandemi ini dimana banyak dari kita yang tidak bisa bertemu secara langsung dengan teman-teman,” katanya.