Bisnis.com, JAKARTA - Tidak lama lagi, rencana Spotify untuk membuat aplikasi obrolan berbasis suara akan tercapai. Pasalnya, pihaknya telah mengakuisisi aplikasi obrolan Locker Room beserta dengan Betty Labs selaku perusahaan yang menaungi aplikasi tersebut.
Dikutip dari Pitchfork, Rabu (31/03), Locker Room merupakan aplikasi obrolan yang menjadi wadah para penggemar olahraga untuk berdiskusi bersama yang resmi rilis pada Oktober 2020 lalu.
Spotify dilaporkan telah mengakuisisi aplikasi Locker Room dengan jumlah yang cukup besar. Berdasarkan laporan The Wall Street Journal, nilai transaksi ini menguntungkan Betty Labs sekitar USD$50 juta atau sekitar Rp727,5 miliar.
Perusahaan streaming tersebut berencana akan memperluas aplikasi Locker Room sebagai layanan yang akan menyediakan program olahraga, musik, dan kebudayaan serta menyiarkan berbagai fitur interaktif yang membuat para kreator bisa berhubungan langsung dengan para audiens pada waktu yang sebenarnya (real time).
"Para kreator dan penggemar telah menanyakan format siaran langsung kepada Spotify, dan kami senang bahwa kami akan segera menyediakannya bagi ratusan juta pendengar dan jutaan kreator dalam platform kami," kata Kepala Bagian Riset dan Pengembangan Spotify, Gustav Söderström.
Ia menambahkan dengan adanya pengalaman siaran langsung berbasis audio ini menjadi elemen pelengkap yang bisa meningkatkan dan memperluas pengalaman yang sedang diminati yang bisa disediakan pihaknya.
Komitmen baru terhadap pasar siaran langsung audio ini merupakan langkah terbaru yang diambil Spotify untuk memposisikan dirinya sebagai platform audio yang mampu mencakup semua jenis setelah serangkaian akuisisi besar dan investasi di dalam ranah podcast.
Meski Spotify belum merincikan seperti apa Locker Room nantinya setelah proses akuisisi berlangsung, kehadirannya akan menjadi persaingan bagi sejumlah aplikasi serupa Clubhouse, termasuk fitur terbaru Twitter yang disebut Spaces dan fitur dalam LinkedIn yang baru-baru ini diumumkan.
