Bisnis.com, JAKARTA - Selain menimbulkan gejala seperti kejang-kejang atau sakit kepala, tumor otak juga dapat mengakibatkan kematian.
Pengidap tumor otak juga bisa mengalami gangguan ingatan, tubuh mati rasa, gangguan panca indra hingga otot wajah mengalami kelumpuhan.
Gejala tumor otak yang dikeluhkan pengidapnya bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti lokasi tumor, ukuran dan kecepatan pertumbuhannya.
Baca Juga Kenali Jenis Tumor Otak dan Penyebabnya |
---|
Jika tumbuh secara perlahan, tumor otak mungkin saja tidak menimbulkan gejala apapun.
Bukan hanya gejala yang berbeda-beda, tumor otak juga dibagi menjadi beberapa jenis. Ada beberapa jenis tumor otak jinak menurut lokasi pertumbuhannya:
1. Tumor otak jenis glioma yaitu tumor yang berada pada jaringan glia (jaringan yang mengikat sel saraf dan serat) dan saraf tulang belakang.
Baca Juga Manfaat Biji Chia untuk Kesehatan |
---|
2. Tumor yang tumbuh di selaput yang melindungi otak dan saraf tulang belakang. Tumor jenis ini kebanyakan tak bersifat kanker.
3. Tumor yang terjadi pada pembuluh darah otak. Kondisi ini bisa menyebabkan lumpuh sebagian dan kejang-kejang.
4. Neuroma akustik merupakan tumor yang tumbuh pada saraf akustik. Saraf ini berperan dalam mengendalikan pendengar dan keseimbangan.
5. Adenoma pituitary
Tumor ini terletak pada kelejar pituary. Kelenjar ini terletak di bawah otak. Kebanyakan dari tumorini adalah jenis tumor jinak dan bisa memengaruhi hormon pituitary dengan efek ke seluruh tubuh.
6. Craniopharyngioma cenderung terjadi pada anak-anak atau remaja. Tumor ini tumbuh atau berada di dekat dasar otak.
7. Medulloblastoma bersifat kanker
Umumnya terjadi pada anak-anak. Tumor ini cenderung menyebar hingga cairan saraf tulang belakang. Dimulai dari bagian belakang bawah dari otak.
8. PNETs (Primitive Neuroectodermal Tumors)
Tumor ini bersifat kanker dan dimulai dari sel janin di otak. Tumor yang terbilang langka ini, bisa muncul di bagian otak mana saja.
9.Tumor Germ Cell
Tumor ini umumnya berkembang di masa kanak-kanak. Tepatnya saat testikel atau ovarium mulai terbentuk. Namun, tumor ini bisa berpindah ke tubuh bagian lain, seperti otak dan menjadi tumor otak pada fase berikutnya.