Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Korea Selatan Chung Sye-kyun pada Kamis (8/4/2021) memerintahkan otoritas kesehatan setempat untuk meninjau kembali temuan terbaru oleh Badan Pengawasan Obat Eropa (European Medicines Agency/EMA) tentang keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Mengutip The Korean Times, Sye-kyun mengatakan bahwa Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (Korea Disease Control and Prevention Agency/KDCA) harus secepatnya mencapai kesimpulan ilmiah atas temuan ini dan membagikan hasilnya kepada publik secara transparan.
Seperti diketahui, kasus pembekuan darah langka telah dilaporkan di antara orang yang diberikan vaksin. Tetapi, EMA mengatakan manfaat dari pemberian vaksin lebih besar daripada risikonya.
Pada Rabu (7/4/2021), Korea Selatan telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang di bawah usia 60 tahun. Kemudian instruktur pendidikan khusus dan perawat sekolah juga diminta untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan orang.
Pada hari yang sama, EMA mengumumkan adanya kemungkinan hubungan antara vaksin dan kasus pembekuan darah yang tidak biasa.
Sye-kyun menegaskan bahwa Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk melanjutkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk grup tersebut setelah menganalisis dengan cermat temuan EMA.
"Kami akan fokus untuk merancang langkah-langkah antivirus yang efektif karena negara ini berisiko memasuki gelombang infeksi keempat," katanya.