Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti menilai orang yang memiliki penyakit asma boleh mendapatkan vaksin virus corona (Covid-19).
Kini program vaksinasi sudah dilakukan secara bertahap oleh pemerintah. Kelompok prioritas seperti tenaga medis, lansia hingga pekerja publik sudah terlebih dahulu mendapatkan vaksin virus corona.
Lansia dan orang yang memiliki penyakit boleh mendapatkan vaksin. Namun, dengan catatan wajib melakukan konsultasi kepada tenaga medis yang sering menanganinya, termasuk juga penderita asma dan diabetes.
Mengutip dari Allergy Asthma Network, Purvi Parikh, MD juru bicara nasional untuk organisasi Alergi dan Jaringan Asma mengungkapkan orang dengan kondisi medis bawaan seperti asma dapat menerima vaksin setelah memenuhi syarat. Selama mereka tidak mengalami reaksi langsung dan parah terhadap bahan vaksin.
“Saya mendorong setiap orang untuk menerima vaksin sesegera mungkin,” kata Parikh.
Penelitian terbaru menunjukkan, orang yang memiliki asma tidak dianggap berisiko tinggi terkena Covid-19 dan tidak memiliki peningkatan risiko kematian yg rendah akibat Covid-19. Fakta tersebut dikumpulkan dari penderita asma yang berada di beberapa negara bagian di Amerika Serikat.
Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology (ACAAI), orang yang menderita asma bisa mendapatkan vaksin setelah mengonsumsi kortikosteroid sesuai petunjuk dokter. Kortikosteroid merupakan obat untuk menambah steroid dalam tubuh dan meredakan peradangan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa vaksin memiliki efek samping seperti demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot atau sendi serta pusing. Ini merupakan gejala yang normal karena tubuh membutuhkan waktu untuk membangun perlindungan terhadap virus.
Setelah divaksinasi, dia menyarankan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran dengan menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan untuk membatasi penularan terhadap orang lainnya.
